Contoh Puisi Hujan Singkat yang Menarik Buat Kamu Baca
Hujan-hujan, kepikiran buat bikin puisi hujan singkat? Intip contoh-contohnya berikut ini, yuk!
Kamu manusia-manusia puitis yang kalau lihat sebuah fenomena langsung dapet ide dan kepikiran buat bikin puisi? Salah satu contoh referensi puisi tentang alam ini bakal semakin membangkitkan jiwa puitis kamu, terutama pas hujan. Yep, ini dia beberapa contoh puisi hujan singkat!
Jangan melulu nulis puisi sedih tentang cinta, terkadang menulis puisi tentang sebuah fenomena alam juga nggak kalah menarik untuk dilakukan, loh. Apalagi kalau puisinya menarik untuk kamu baca dan hayati.
Nah, berikut ini ada contoh-contoh puisi hujan singkat yang bisa jadi referensi kamu menuangkan pikiran saat melihat hujan akhir-akhir ini, yuk disimak!
Contoh Puisi Hujan Singkat
Hayo, kamu pasti ada yang kepikiran buat bikin puisi tentang hujan, tapi belum nemuin referensi untuk mengembangkan ide kamu, kan? Tenang, berikut ini ada beberapa contoh yang bisa kamu baca biar ide membuat puisimu semakin encer!
1. Hujan dan Namamu
Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa.
Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam.
Dalam lautan mimpi sang penghirup malam.
Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia.
Dia yang mencoba membaca arah.
Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara.
Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan.
Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan.
Kemana kau akan berlari.
Melepas pagi dan mencoba memutar mentari.
Apakah kau masih terlelap dan terus bermimpi.
Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi.
Kenangan hujan memanggilmu dan tetap memanggil namamu.
Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu.
Bulan di sana masih merindukanmu.
Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu.
Baca juga: Ini 5 Jenis Puisi Rakyat yang Harus Kamu Ketahui, Lengkap dengan Penjelasannya!
2. Buah Hujan
Hujan pun runtuh dari dahan dahan awan
Membawa pesan haru jantung laut
Selepas melewati udara kota desa dan hutan
Menyadap bermacam kisah yang membuat waktu hanyut
Lapis kelopak kenangan perlahan membuka dan mekar
Seperti tersentuhi pekabaran, panggilan nyanyian surga
Yang mencurah mencipta sajak dalam arus memusar
Menyuburkan kata kata yang menggelombang cahaya
Mengapa doa doa bumi telah memanggilnya turun
Karena mimpi api telah terlampau kuasa menjalar
Maka pohon langit melepaskan ranum buah rimbun
Sebelum semesta menyerpih terhampar terbakar
3. Musim Hujan
Di sini kasih.
Berbalut selimut menghangat raga.
Dingin terasa hingga sampai ke tangan.
Merambah mencari celah.
Hujan kali ini begitu berbeda.
Berbeda karena di ujung malam.
Sepi mencekam bosan.
Bermain kantuk membutakan mata.
Aku masih di sini.
Masih menjadi beku yang tak hangat.
Terasa sesak tatkala tertatap.
Mungkin dingin menjadi penawar.
Atap dan daun rimbun jadi saksi.
Bahwa bening mencumbu hijau.
Terlarut basah meninggal subur.
Penawar di musim kemarau.
Baca juga: Contoh Puisi Sumpah Pemuda, Satu Semangat untuk Merdeka
4. Dalam Hujan, Oleh : Cornado Setyo Sakti
Ada rindu, mengharu biru
Ada kata, terselip dalam tanya
Ada resah, berubah jadi gelisah
Ada sedih, terasa pedih
Ada gembira, diujung cerita
Jika tanya, menjadi mengapa
Jika rasa, menjadi duka
Jika pilu, menjadi kelambu
Jika sangkaan, sebatas gurauan
Jika harapan, sebatas impian
Dalam hujan….
Izinkan aku menjadi kekasihmu
Menunggu tanpa tahu
Pelangi di ujung waktu
5. Teh Hangat dan Hujan , Oleh Wahyu Wiji Sayekti
Kubungkus rapat, sekali.
Sampai tak ada yang curi dengar,
Tak ada mata-mata,
Atau bahkan yang bertanya pura-pura.
Teh hangat dan hujan,
Cukuplah mereka saja,
Tidak dengan yang lain.
Sembari menghabiskan detik pada jam dinding besar itu,
Kubungkus rapat semua rapal yang keluar dari suaramu dan suaraku.
Mari habiskan sisa hujan kemarin,
Hingga tegukan terakhir pada hangat gelas kita.
Lalu biarkan mereka bertanya-tanya. . .
6. Rindu Bersama Hujan
Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya.
Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata.
Di situlah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku.
Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu.
Di sini aku merindu.
Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan.
Lambat hari pun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu.
Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
- Ungkapkan Sayangmu dengan 5 Puisi Hari Ibu yang Menyentuh Hati Ini!
- Mengenal Lebih Dekat Macam Macam Majas dan Contohnya
- Apa Saja Macam Macam Seni dalam Kehidupan Sehari-hari? Ini Penjelasan Lengkapnya
Nah, itu dia beberapa contoh puisi hujan singkat yang bisa kamu jadikan referensi untuk menuangkan kreatifitas dan jiwa puitismu! Setelah lihat beberapa contoh puisi di atas, kamu udah kepikiran mau bikin puisi hujan singkat yang seperti apa, nih?
Cari hunian yang nyaman dan estetik sekarang gampang. Tinggal buka aplikasi atau kunjungi website Rukita, perusahaan proptech penyedia hunian sewa jangka panjang tepercaya dan antiribet. Tersebar di berbagai kota di Indonesia, tinggal di Rukita dijamin nyaman banget. Coba cek Apartemen Thamrin Residence, deh.
Cari kost dekat telkom university, kost dekat unair, kost dekat ugm, kost dekat binus alam sutera, kost dekat ui, kost dekat unj? Di Rukita semua lengkap!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, atau kunjungi www.rukita.co. Mau cari info kost lainnya? Yuk, intip di Infokost.id!
Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok di @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!Share
Bagikan artikel ini