Mengenal 9 Nama dan Gambar Rumah Adat Jawa Tengah, Nggak Hanya Joglo!
Rumah adat dari Jawa Tengah adalah Joglo, benarkah?
Rumah adat atau rumah tradisional di Indonesia memang sangat beragam. Keberadaan rumah adat memiliki daya tarik tersendiri karena bentuknya yang unik dan bernilai budaya tinggi.
Begitu pula di Jawa Tengah dengan konsep rumah adat yang menarik, mulai dari gaya bangunan, corak, hingga makna pembangunannya. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang rumah adat Jawa Tengah, simak berikut pembahasannya.
Benarkah Rumah Adat dari Jawa Tengah adalah Joglo?
Saat membicarakan rumah adat Jawa Tengah, kebanyakan orang hanya tau tentang Joglo. Padahal, rumah Joglo bukan satu-satunya rumah adat dari Jawa Tengah, nih. Selain Joglo, ada beberapa rumah adat Jawa Tengah lainnya. Yuk, kenali nama dan gambar rumah ada dari Jawa Tengah.
1. Rumah adat Jawa Tengah Limasan
Seperti namanya, rumah adat Limasan memiliki atap dengan bentuk limas. Atap dari rumah adat ini memiliki 4 sisi dan sekilas hampir mirip dengan rumah adat dari Sumatera Selatan.
Untuk rumah adat ini, umumnya terdiri dari berbagai macam, yakni Lawakan, Gajah Mungkur, Klabang Nyander, dan Semar Pindohong. Ada banyak kelebihan yang dimiliki rumah adat Limasan, salah satunya mampu meredam gempa.
Sebab, rumah adat Jawa Tengah Limasan biasanya terbuat dari material batu bata yang sangat kokoh. Uniknya lagi, rumah adat satu ini tidak dicat atau dibalut dengan lapisan lain. Meski begitu, rumah adat Limasan tetap terlihat indah dan sederhana.
2. Rumah adat Tajug
Dari segi konsepnya, rumah adat Jawa Tengah Tajug dibuat bukan sebagai tempat tinggal, melainkan untuk melaksanakan ibadah. Karena itu, rumah adat ini tidak boleh dibangun sembarangan.
Bentuk bangunan rumah adat satu ini dibuat dengan arsitektur tradisional yang disebut dengan tajug. Namun, bentuk Tajug tersebut pada dasarnya hampir sama dengan bentuk bangunan rumah Joglo.
Hal yang membedakan antara rumah Tajug dengan Joglo adalah tidak memiliki molo sehingga atapnya lebih runcing. Ujung atap rumah adat Tajug ini memiliki bentuk segitiga, yang melambangkan keabadian dan keesaan Tuhan. Cukup unik. ya?
3. Rumah adat Panggang Pe
Dibandingkan rumah adat lainnya, rumah adat Panggang Pe termasuk yang paling sederhana. Rumah Pe ini adalah salah satu tempat tinggal dari mayoritas para penduduk di Jawa Tengah pada zaman dahulu.
Rumah adat Panggang Pe memiliki tiang penyangga berjumlah 4 atau 6 yang sederhana. Karena itu, rumah adat ini biasanya hanya berfungsi sebagai tempat berjualan dan pos penjaga.
Umumnya, rumah Panggang Pe terbuat dari kayu dengan keaslian genting bangunan yang belum dicat. Dengan begitu, cokelat menjadi warna yang cukup dominan dari rumah adat ini.
4. Rumah adat Jawa Tengah Kampung
Sama seperti rumah adat Joglo, rumah adat Kampung berfungsi sebagai tempat tinggal. Akan tetapi, rumah adat satu ini biasanya hanya ditempati oleh rakyat biasa atau kalangan sosial menengah ke bawah, seperti petani, pekerja pasar, dan peternak.
Menurut sejarah, rumah adat Kampung memiliki banyak tipe. Beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah Gajah Ngombe, Pokok, dan Paculgowang. Ciri khusus rumah adat Kampung adalah harus memiliki tiang berkelipatan empat dengan jumlah terkecil delapan tiang.
Untuk tiang penyangganya, rumah Kampung terbuat dari usuk, balok, dan kayu reng yang bersifat kuat. Layaknya rumah biasa, rumah adat Kampung terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, dapur, dan teras.
BACA JUGA: Selain Honai, Ini Dia 7 Rumah Adat Papua dengan Keunikannya!
Jenis dan Gambar Rumah Adat Joglo
Perlu kamu ketahui, rumah joglo dulunya dibangun oleh bangsawan dan orang kaya. Hampir semua pemilik rumah Joglo adalah kaum bangsawan, raja, dan pangeran, nih.
Pasalnya, jenis-jenis rumah adat ini membutuhkan bahan material dan biaya besar untuk pembangunannya, rumah Joglo dianggap sebagai rumah mewah dan terpandang. Rumah Joglo sendiri terbagi menjadi beberapa macam. Berikut ini jenis dan gambar rumah adat Joglo yang perlu kamu ketahui.
5. Rumah adat Jawa Tengah Joglo Sinom
Dalam sejarahnya, rumah Joglo Sinom merupakan simbol status sosial. Hal ini dikarenakan, material untuk membangun rumah Joglo terbilang mahal dan membutuhkan banyak bahan.
Karena itu, hanya bangsawan, raja, dan pangeran yang sering membangun rumah ini. Untuk konsepnya, rumah adat Joglo Sinom merupakan pengembangan dari rumah Joglo dengan teras keliling.
Ciri khas dari rumah adat satu ini adalah dilengkapi dengan 36 tiang atau saka. Empat di antara tiang ini adalah tiang besar utama atau disebut juga dengan saka guru. Beralih ke atap, rumah Joglo Sinom memiliki sisi yang dibagi menjadi empat bagian dengan setiap sisinya memiliki tiga tingkatan.
6. Rumah Joglo Jompongan
Rumah adat dari Jawa Tengah selanjutnya adalah rumah adat Joglo Jompongan. Rumah Joglo satu ini memiliki karakter atap yang terdiri dari dua susunan berbentuk bubungan memanjang ke sisi kanan dan kiri.
Keunikan lainnya nggak cuma itu saja. Rumah Joglo Jompongan memiliki keunikan, yakni adanya penggunaan pintu geser serta denah lantai yang berbentuk bujur sangkar.
Nggak seperti rumah Joglo lain, rumah Jompongan biasanya hadir tanpa memasang banyak hiasan atau ornamen di bagian atap. Dengan tampilannya ini, membuat rumah Joglo Jompongan jauh lebih simpel dan sederhana.
7. Rumah Joglo Pangrawit
Sedikit berbeda dengan jenis lain, Joglo Pangrawit memiliki bentuk atap yang menyerupai kubah atau bungkur sangkar. Pada setiap sudut rumah Joglo Pangrawit, kamu bisa melihat adanya tiang atau saka.
Untuk membangun rumah ini, kamu nggak perlu biaya yang mahal. Dengan begitu, banyak masyarakat kalangan menengah yang bisa membangun rumah adat dari Jawa Tengah ini.
Saat ini, desain arsitektur rumah Joglo Pangrawit juga sudah banyak digunakan pada rumah-rumah modern. Karena itu, ketika berkunjung ke Jawa Tengah mungkin kamu tidak merasa asing saat melihatnya.
8. Rumah Joglo Mangkurat
Seperti rumah Joglo lainnya, jenis yang satu ini memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu ciri khas dari rumah Joglo Mangkurat di Jawa Tengah adalah tingkat kemiringan lantainya yang berbeda-beda.
Rumah Joglo Mangkurat memiliki batas setiap sudut dengan teknik khusus. Untuk bagian atapnya, kamu akan melihat susunan tiga tingkatan dengan ukuran yang tidak simetris.
Sementara itu, pada bagian tengah atap dari rumah Joglo ini umumnya dibuat lebih tinggi. Karena itulah, kamu pasti bisa melihat ada yang lebih tinggi atau rendah di bagian tengah. Sangat unik, bukan?
9. Rumah adat Jawa Tengah Joglo Lawakan
Rumah adat Joglo Lawakan umumnya memiliki ciri-ciri, yaitu terdapat empat tiang utama pada bagian depan rumah. Untuk bagian dalamnya, terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian rumah induk dan tambahan.
Pada bagian rumah induk, ada Pendopo, Emperan, Pringgitan, Senthong Tengah, Senthong Kiwa, dan Senthong Engen. Sementara bagian rumah tambahan, terdapat ruangan Gandhok.
Selain itu, rumah ini memiliki ciri model atap dengan kesan sederhana dan terdiri dari dua tingkatan. Rumah Joglo Lawakan pun dilengkapi atap bagian bawah yang bentuknya lebar dan landai, tapi bagian atas dibuat meruncing, nih!
Memang, rumah adat dari Jawa Tengah adalah Joglo. Namun, kamu perlu tahu, nih, ternyata banyak jenis rumah adat Jawa Tengah lain dengan keunikannya tersendiri. Dengan mengetahui berbagai jenis rumah adat ini, tentu akan membuat kamu lebih paham sejarah dan budaya.
Sudah tahu, kan, macam-macan dari rumah adat Jawa Tengah. Dari bentuk dan desain, mana yang menurut kamu cukup unik? Coba share di kolom komentar, yuk!
Jika ingin membangun hunian, kamu bisa coba rumah adat Jawa Tengah sebagai referensi. Namun, untuk menemukan kost yang nyaman, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah, sudah pasti harus cek di kost coliving Rukita. Rukita punya sederat kost coliving yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini