Pria Butuh Dimengerti! Ketahui 8 Hal tentang Self Care Pria untuk Menjaga Kesehatan Mental
Mungkin banyak dari kita merasa kalau dunia sedang mendung sekali dan bikin stres! Banyak artikel selalu membicarakan self care, namun biasanya untuk kaum Hawa. Self care untuk pria ada nggak, sih? Self care sebenarnya berarti melakukan sesuatu untuk kesehatan fisik dan mental sehingga tidak terbatas gender.
Kalau kamu lihat di socmed, tuh, mungkin self care isinya shopping tas, ke spa penuh bunga, yoga, dan makanan manis. Self care nggak hanya itu saja, lho! Sesuatu yang memberikan kenyamanan dan kepuasan selalu bisa kamu pilih untuk menjaga kesehatan mental, emosional, dan fisik. Yap, termasuk olahraga dan main game online karena itu juga termasuk self care.
Apa pun yang membuatmu merasa relaks dan bahagia bisa disebut self care. Pria sering tidak dibahas dalam artikel kesehatan mental karena dianggap super strong, kan. Padahal siapa pun selalu butuh pemulihan batin. Yuk, ketahui apa batasan normalisasi self care bagi pria dan bagaimana melakukannya di artikel ini.
Berbagai Hal yang Perlu Diketahui tentang Self Care Pria
Topik self care sangat penting karena tidak hanya membicarakan tentang feel good bagi pria. Hidupmu juga akan meningkat dan hal ini pun berdampak terhadap kehidupan orang lain di sekitarmu, lho.
1. Kesehatan dan pria
Semua orang punya emosi sehingga wajar bila mengalami emotional swing atau stres menghadapi dunia. Seringnya, sih, kesehatan mental menjadi prioritas terakhir para pria. Terdapat penelitian yang menyatakan 65% pria menghindari dokter sebisa mungkin, kecuali kalau sudah sakit parah.
Masalah kesehatan mental lebih parah lagi, tuh, karena pria jarang minta tolong kepada profesional ketika mereka stres. Alhasil angka pria yang meninggal akibat depresi dan bunuh diri cukup banyak. Pria pun harus menjaga dan merawat diri mereka sendiri karena untuk ‘beroperasi optimal’ semua orang butuh penyembuhan diri.
2. Menentukan self care
Kamu mungkin merasa bisa bertahan hidup dengan stres yang dialami sekarang. Namun, kadang hal ini berdampak sekali kepada orang-orang di sekelilingmu. Coba tanya orang-orang terdekat dan rekan kantor, apakah kamu terlihat stres dan burnout akhir-akhir ini. Kalau iya dan kamu tak menyadarinya, mulai susun rencana self-care.
Kamu harus ingat bahwa aksi lebih penting daripada keinginan belaka. Coba cek hal apa yang kamu sukai dan berdampak baik bagi kesehatan fisik, emosional, dan mental. Apakah pergi ke gym? Istirahat di akhir pekan? Baca buku sebelum tidur sambil minum teh? Lakukan itu semua dan minta dukungan kawan-kawan terdekatmu.
Kamu sangat pantas untuk merasa bahagia dan memiliki kondisi fit. Banyak orang yang tidak merasakannya karena cukup keras terhadap dirinya sendiri. Coba tanyakan kepada dirimu apakah kamu tidak pantas merasa sehat dan bahagia? Kalau jawabannya iya, mengapa kamu merasa tidak pantas? Kenapa kamu tidak memberi kesempatan kepada dirimu untuk merasa bahagia, sehat, dan feel good?
3. Lakukan sesuatu lebih dari fitness dan nutrisi
Banyak pria melakukan self care berhubungan dengan fitness dan nutrisi. Iya, kesehatan fisik memang baik, namun kamu bisa malah menjadikannya kompetisi. Jangan hanya berpikir sebatas membentuk badan, kesehatan fisik, dan ingin tampilan sempurna jika memiliki tubuh lebih kekar dan kuat.
Self care fisik harus diimbangi oleh pertumbuhan spiritual, koneksi, dan kesehatan mental. Daripada memaksimalkan fisikmu, kamu seharusnya menjadikan self care sebagai cara untuk melawan stimulasi berlebihan dalam hidup yang bikin dirimu selalu stres dan tegang.
4. Lakukan hobimu
Banyak pria sibuk bekerja untuk menopang finansial keluarga sehingga memilih melakukan hal yang nggak pakai mikir seperti nonton film dan serial saat me-time. Kadang, tuh, kamu melakukannya sambil mengonsumsi minuman bergula tinggi atau ngemil. Hal-hal ini menyenangkan, tapi tidak bisa dianggap self care sebenarnya.
Kegiatan tersebut memang terasa seperti self care karena ada ‘cipratan’ oksitosin, namun tidak bisa tahan lama. Lebih baik, sih, kamu melakukan self care yang menstimulasi otak secara intelektual, kultural, dan spiritual. Kamu bisa membaca buku, mendatangi konser atau pameran, maupun melakukan meditasi bahkan berdoa saat dini hari.
Selain itu, kamu juga bisa menemukan hobi baru atau mengembalikan hobi lama yang bisa membantu pertumbuhan mental dan emosionalmu. Kamu nggak harus benar-benar produktif untuk menghasilkan sesuatu, kok. Asalkan merasa bahagia dengan melakukan aktivitas tersebut dan memiliki hidup yang seimbang serta berkelanjutan sudah cukup.
5. Miliki pertemanan yang kuat dan sehat
Kalau kamu merasa self care adalah bersantia di spa, ya, nggak apa-apa. Namun, sebagai manusia yang notabene makhluk sosial, para ahli menyatakan bahwa self care paling efektif terlebih buat pria adalah berhubungan dengan orang lain, baik keluarga, sahabat, atau pasangan. Pertemanan yang sehat memang memberikan kesehatan maksimal secara mental dan emosional.
Banyak orang ketika memasuki dunia kerja perlahan kehilangan teman dan lingkaran sosialnya mengecil. Semakin tinggi posisimu maka semakin berkurang teman sejatimu. Maka dari itu, kamu harus menentukan inner circle-mu atau deretan orang yang selalu mendukungmu, mau membantu, dan bisa ditelepon dini hari ketika sedang stres berat.
Jagalah hubungan baik dengan mereka. Kamu nggak harus meluangkan waktu seharian dengan mereka. Luangkan saja 1-2 jam seminggu untuk bertemu mereka misalnya berolahraga, minum kopi, atau hangout bareng.
Lakukan apa saja yang bikin kalian senang, termasuk hobi atau ngobrol topik yang disukai bersama-sama. Kumpul dan hangout asyik nggak cuma milik kaum Hawa, ya!
6. Lakukan journaling
Apa pun hobi yang kamu lakukan, sebaiknya pria juga melakukan journaling untuk self care. Journaling membantumu berpikir dan menemukan hal positif dalam hidup seperti mimpi, harapan, rasa syukur, maupun hal baik yang terjadi padamu. Makin lama, tuh, kebiasaan ini akan mengubah otakmu untuk berpikir positif serta membawa keuntungan dalam hidup.
Ingat artikel tentang serendipity mindset yang mendatangkan keberuntungan? Kamu jadi bisa melihat hal-hal tak terduga terjadi yang bisa saja membawa keberuntungan bagi hidup. Selain itu, journaling jadi cara berbicara dengan diri sendiri sehingga kamu bisa berpikir dan mengetahui keinginan dan kebutuhanmu. Kamu jadi tahu apakah kamu menyukai suatu hal atau nggak.
Kamu pun akan menyadari bagaimana faktor eksternal memengaruhimu. Kamu jadi tahu apakah hal A, B, C yang kamu lakukan sebenarnya pengaruh dari orang lain atau keinginanmu sendiri. Self care adalah upaya untuk mengerti dirimu sendiri dan be gentle on yourself!
7. Self care bukanlah tindakan instan
Self care bisa mendatangkan kebahagiaan, termasuk dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Selain itu, self care juga menjadi cara untuk mengetahui keautentikan dirimu. Membangun koneksi dengan dirimu sendiri sebenarnya kamu akan merasakan kebahagiaan, inspirasi, dan mencapai keseimbangan hidup.
Namun, kebahagiaan karena self care tidak bisa terjadi sekali saja. Kamu harus melatihnya agar menjadi kuat sehingga rasa bahagia itu bisa bertahan terlepas dari apa pun yang menerjang hidupmu. Kalau self care bisa melatih kesehatan mentalmu, saat hal buruk terjadi maka kamu bisa kembali dan melewatinya dengan baik.
8. Beberapa langkah awal self care
Masih bingung mau ngapain? Ada beberapa hal yang bisa kamu perbaiki terlebih dahulu yaitu fitness, pola makan, kebersihan, tidur, dan hubungan dengan orang lain. Coba lakukan yoga, lari, maupun jalan santai untuk menenangkan pikiran daripada langsung angkat beban.
Coba siapkan pula satu hari khusus di mana kamu bisa menikmati proses masak masakan bernutrisi dan bukan beli jadi. Kebersihan dan perawatan tubuh juga menjadi hal penting bagi self care pria, lho. Rawat dirimu dengan pijat, spa, atau pun ekstra step untuk merawat kulit, rambut, dan janggut.
Jangan lupa istirahat cukup karena tidur membawa manfaat luar biasa bagi fisik, mental, dan emosional. Tidur dalam keadaan gelap, posisi nyaman, dan tanpa gangguan alat elektronik.
Jagalah hubungan baik dengan teman maupun anggota keluarga yang dekat. Nggak harus selalu nongkrong, kok, kamu bisa chat atau telepon untuk mengobrol santai. Jangan bertujuan untuk mencapai sesuatu saat bertemu atau berkomunikasi dengan orang lain, ya, lakukan hal ini untuk menikmati waktu bersama mereka.
Bagi pria melakukan self care mungkin agak aneh, tetapi sebenarnya ini normal. Jangan berharap kamu akan langsung merasa luar biasa sesudahnya, ya. Sadari tujuan self care, apakah kamu melakukan ini untuk validasi eksternal atau untuk kebahagiaanmu sendiri? Terpenting memang melakukannya untuk kebahagiaanmu sendiri, ya, demi hidup dan hubungan yang lebih baik.
Bagaimana dengan dirimu sendiri? Apakah selama ini sudah melakukan self care? Tuliskan pengalamanmu di kolom komentar, ya!
Bagikan artikel ini