Biografi dan Metode Sunan Drajat, Wali yang Peduli dengan Sesama
Sunan Drajat merupakan salah satu dari wali songo.
Walisongo dikenal secara luas di kalangan Muslim, terutama di Jawa. Mereka adalah sembilan tokoh ulama yang memainkan peran kunci dalam menyebarkan Islam di Jawa.
Sunan Drajat adalah salah satu dari sembilan wali tersebut. Yang berdedikasi untuk memperluas penerimaan Islam di kalangan masyarakat dengan pendekatan yang ramah dan tanpa kekerasan.
Metodenya melibatkan akulturasi budaya setempat dengan ajaran Islam, sehingga masyarakat dengan sukarela menerima ajaran agama Islam. Akibat dari upaya dakwah yang mereka lakukan, banyak budaya yang erat kaitannya dengan Islam.
Ini mencerminkan bahwa sebelum Islam masuk, masyarakat Jawa telah memiliki warisan spiritual dan budaya yang berharga. Beliau sebagai salah satu walisongo, memiliki peran yang signifikan dalam penyebaran agama Islam di Jawa.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi biografi dan metode dakwah Sunan Drajat. Yuk simak selengkapnya di sini!
Baca Juga: Silsilah dan Ciri-ciri Keturunan Prabu Siliwangi, Raja yang Terkenal Arif dan Bijaksana
Biografi Sunan Drajat
Memahami biografi Sunan Drajat memiliki signifikansi penting dalam usaha untuk merenungkan hikmah yang terkandung dalam kehidupannya. Terutama dalam metode dakwah Islam yang ia terapkan.
Bahkan, garis keturunan beliau dapat ditelusuri hingga ke Nabi Muhammad SAW. Menurut Laduni, ia tercatat sebagai keturunan ke-24 dari Rasulullah SAW. Beliau lahir sekitar tahun 1470 Masehi.
Ia adalah anak bungsu dari Sunan Ampel dan juga saudara dari Sunan Bonang, yang juga termasuk dalam barisan walisongo. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, dan ia adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyi Ageng Manila.
Beliau dikenal sebagai figur Wali Songo yang mengembangkan dakwah Islam dengan menekankan pendidikan moral masyarakat. Ia memiliki perhatian yang mendalam terhadap nasib fakir miskin.
Dakwahnya melibatkan upaya sosial yang mendorong masyarakat untuk memperhatikan kesejahteraan kaum fakir miskin, mempromosikan etika kerja keras. Serta solidaritas sosial, empati, dan semangat gotong-royong, serta berusaha mengurangi kemiskinan.
Sunan Drajat memiliki beberapa nama alternatif selain “Sunan Drajat,” seperti Raden Qasim, Masaikh Munat, Raden Syarifuddin, Maulana Hasyim Serta Pangeran Kadrajat, Sunan Mayang Madu, tetapi yang paling dikenal adalah Sunan Drajat.
Metode Dakwah
Menurut seorang antropolog bernama E. Vogt, masyarakat akan merespons perubahan budaya dengan berbagai cara yang beragam. Terutama ketika mereka telah berpegang teguh pada ajaran nenek moyang, menjadi sulit untuk menyebarkan agama Islam.
Namun, Sunan Drajat tetap kreatif dan cerdik dalam upayanya. Dia menggabungkan pengetahuan dari para guru, yang juga merupakan pendakwah dalam barisan Wali Songo, Inilah metode dakwah Sunan Drajat yang patut untuk dicontohi.
Baca Juga: Begini Susunan Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia yang Diperingati Setiap 17 Agustus
1. Membangun kedudukan di masyarakat
Pentingnya kedudukan di masyarakat sangatlah besar dalam menentukan pengaruh. Beliau memastikan dirinya menjadi sosok yang berpengaruh dengan cara menikahi putri-putri para tokoh di masyarakat.
Dengan demikian, ia memiliki kemudahan untuk memperkenalkan agama Islam kepada para pemimpin dan warganya. Sunan Drajat juga mendorong para pedagang dan orang kaya untuk memberikan bantuan kepada fakir miskin.
Selain itu, ia juga mendapatkan simpati masyarakat. Dengan membantu orang sakit melalui ramuan tradisional dan doa-doa.
2. Kepedulian terhadap masyarakat
Sunan Drajat terkenal sangat akrab dengan rakyat, sering berjaga malam untuk melindungi warga dari gangguan jin yang sering mengganggu. Ia juga rutin berkeliling kampung sambil berdzikir, mengajak warga untuk melaksanakan sholat, serta memberikan nasihat dan bimbingan.
3. Mengurangi kemiskinan
Dengan jiwa sosialnya yang peka, Sunan Drajat sangat peduli terhadap fakir miskin. Pendekatannya lebih kepada isu-isu sosial yang juga terdapat dalam ajaran Al-Quran.
Ia senantiasa mengajak orang untuk berbagi, bekerja sama, dan mengurangi kemiskinan. Dengan menyelesaikan masalah sosial, pengajaran agama Islam pun dapat disampaikan dengan lebih mudah.
4. Dakwah yang bijak
Dalam proses dakwahnya, beliau mengadopsi metode yang bijaksana dan cerdas. Ia sering memberikan ceramah dan pengajian, bahkan mendirikan pesantren untuk mengajarkan nilai-nilai Islam.
Ia juga mengajarkan murid-muridnya untuk saling menghormat. Serta menghindari tindakan yang merugikan sesama, seperti mengutamakan ucapan yang baik dan menghindari fitnah.
5. Dakwah melalui kesenian
Seperti Sunan Bonang, Sunan Drajat juga menggunakan kesenian tradisional dalam proses dakwahnya. Pesan-pesan agama disampaikan melalui tembang pangkur yang diiringi dengan musik gending.
Koleksi tembang pangkur yang telah diubahnya disimpan dengan rapi di museum. Keahliannya dalam bermusik juga ditunjukkan melalui kelompok gamelan ‘Singo Mengkok’ yang ia miliki.
Artikel menarik lainnya:
- 5 Rekomendasi Glamping Malang dengan Fasilitas Lengkap
- 5 Curug Majalengka, Pesonanya Memikat Hati
- 5 Pantai di Jawa Barat Terpopuler, Jadi Favorit Banyak Orang!
Itulah biografi dan metode dakwah Sunan Drajat. Apakah kamu mengetahui informasi lainnya tentang Sunan Drajat? Share di kolom komentar, yuk!
Cari hunian dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba tinggal di Rukita saja!
Tak hanya di Jabodetabek dan pulau Jawa saja, seperti kost jogja, kost malang, kost semarang, maupun kost bandung. Ada juga di beberapa kota Indonesia lainnya!
Tapi, kalau kamu punya budget pas-pasan dan sedang mencari hunian harga ekonomis fasilitas lengkap, bisa kepoin Infokost.id. Tersedia kost di beberapa kota di Indonesia dengan harga sewa murah!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung kunjungi www.rukita.co. Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info hunian terkini serta promo menarik.
Bagikan artikel ini