Begini 7 Langkah Aman Belanja Baju Bekas di Tengah Covid-19 | Thrifting Bantu Ekonomi, Lho!
Selama 6 bulan terakhir mungkin kita membatasi pergerakan dan pengeluaran akibat pandemi Covid-19. Hal-hal yang kita krtangi termasuk kegiatan berbelanja, ngemal, hingga thrifting atau beli barang second hand karena Covid-19.
Banyak dari kita menyukai thrifting karena berbagai alasan. Thrifting pas bagi orang-orang yang memiliki gaya berpakaian tertentu, misalnya penyuka vintage dari era fashion yang sudah lewat. Selain itu harganya jauh lebih hemat untuk barang berkualitas serta ramah lingkungan juga.
Namun, berhubung Covid-19 menyebar lewat surface, banyak orang khawatir soal thrifting yang dapat menyebarkan Covid-19. Di sisi lain membeli baju baru, kok, rasanya sayang kalau ada pilihan second-hand demi menghemat pengeluaran.
Yuk, cari tahu apakah thrifting aman dilakukan di tengah pandemi Covid-19 melalui artikel ini.
7 Cara Thrifting Aman di Tengah Pandemi
Ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan jika ingin thrifting saat pandemi Covid-19. Belanja boleh, mendukung bisnis kecil boleh, namun semua harus dilakukan dengan ekstra hati-hati, ya!
1. Berpikirlah sebelum belanja
Belanja barang secondhand memang baik bagi lingkungan hidup. Memakai ulang barang yang sudah pernah dipakai akan menghindarkan kita belanja barang baru yang belum tentu diperlukan. Namun, di tengah pandemi Covid-19 alangkah baiknya kita berpikir ulang sebelum membeli berbagai hal.
Coba perhatikan pola konsumsimu sebelum berbelanja sekarang, deh. Pikirkan apakah kamu benar-benar butuh baju dan aksesori baru? Atau kamu cuma kangen belanja saja? Belilah pakaian dari thrift shop ketika kamu memang butuh saja.
Kamu juga bisa menerapkan pola konsumsi satu masuk dan satu keluar. Tiap kali kamu mau beli barang baru, keluarkan satu barang, dong.
Pertimbangan saat belanja walaupun second hand sangatlah penting, apalagi sekarang kita harus mulai berhati-hati dengan kondisi keuangan, kan?
2. Virus tidak lama menempel di pakaian
Mungkin kamu khawatir kalau pakaian-pakaian di toko thrift merupakan tempat bersarangnya virus Covid-19. Ilmuwan aerosol Linsey Marr memberikan pernyataan kepada The New York Times kalau pakaian thrift cukup aman dari Coronavirus.
Dia menyatakan seandainya droplets menempel maka tak bisa bertahan lama juga. Partikel-partikel dari orang yang batuk atau bersin akan menggantung di udara sekitar 30 menit dan sebagian besar jatuh ke lantai. Partikel yang paling kecil dan ringan kemungkinan juga tidak akan menempel di baju karena aerodinamika.
Saat bergerak, nih, kita akan memberi dorongan terhadap udara sehingga droplets dan partikel juga akan bergerak. Droplets harus memiliki ukuran besar dan tersemprot langsung ke pakaian agar tidak terbawa arah angin. Khawatirlah kalau ada orang bersin dan batuk langsung ke arah pakaian!
3. Belanja dengan mengikuti protokol kesehatan
Kunci untuk belanja thrifting aman saat pandemi Covid-19 adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Para pemilik toko diharapkan mengurangi kapasitas belanja hingga 50% sehingga orang tetap bisa melakukan physical distancing selama berbelanja.
Selain itu para pembeli juga harus terus memakai masker selama berbelanja di dalam toko. Mereka juga sebaiknya mencuci tangan sebelum masuk toko dan sesudah keluar toko.
Pembeli juga diimbau untuk tidak membawa-bawa baju yang ujung-ujungnya tidak jadi dibeli. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi kontak. Seluruh karyawan juga harus pakai masker dan pembayaran juga disarankan untuk dilakukan secara elektronik.
4. Beli di toko yang penjualnya kenal atau toko kecil
Lakukan thrifting di toko yang kecil dan independen dengan jumlah pekerja tidak banyak. Lebih baik lagi, nih, kalau kamu sudah berlangganan di situ dan mengenal pemiliknya.
Kamu bisa memastikan dari mana saja pakaian ini berasal dan dapat mengetahui langkah-langkah apa yang dilakukan oleh pemilik toko untuk menjaga kebersihan barang. Selain itu toko yang kecil juga biasanya tidak akan didatangi oleh ratusan orang dalam sehari sehingga lebih sedikit orang menyentuh barangnya.
Biasanya toko-toko yang lebih kecil juga lebih kenal baik dengan supliernya. Jadi, mereka bisa memperhatikan sumber kedatangan dari pakaian dan memastikan bahwa barang datang dari tempat yang relatif aman.
5. Thrifting online
Ternyata mulai banyak orang menjual pakaian atau barang bekas secara online akibat terlalu lama #dirumahaja. Depop, Carrousel, dan aplikasi barang bekas lainnya mulai naik daun semenjak pandemi, lho. Apalagi mereka juga menjual barang milik sendiri sehingga baran-barang terkurasi dengan baik.
Ketika jualan barang milik sendiri kamu lebih bisa menjamin sejarah dari pakaian itu. Kemungkinan pakaian juga sudah dibersihkan sebelum dikirim. Ketika dikirim pun pakaian memiliki rentang waktu beberapa hari tidak disentuh orang dan saat sampai di tanganmu sudah tidak ada virus aktif lagi.
6. Cuci menggunakan air panas
Dari dulu sebelum pandemi pun setiap beli baju second hand, terutama bila thrifting di pasar-pasar atau toko baju bekas, kita harus mencuci baju tersebut di rumah. Banyak dari kita mungkin mencucinya menggunakan air panas untuk membunuh bakteri, virus, dan jamur yang menempel.
Semenjak Covid-19, nih, jangan skip tahapan mencuci pakaian secondhand dengan air panas. Hal ini juga merupakan proses yang dianjurkan oleh CDC jika mencuci pakaian positif Covid-19.
Sayangnya, tidak semua pakaian bisa dicuci dengan air panas, ya. Pakaian yang ringkih atau berbahan tipis biasanya tidak akan kuat dicuci menggunakan air panas sehingga kamu harus menggunakan teknik lain untuk mematikan virusnya.
7. Rendam dengan karbol
Kamu bisa menggunakan Lysol maupun Wipol sebagai bahan antiseptik untuk membersihkan permukaan barang dari virus dan bakteri. Kamu juga bisa memanfaatkan bahan ini untuk mencuci pakaian atau barang bekas yang baru dibeli.
Rendam pakaian bekas dalam norit selama 24-48 jam kalau memiliki bau yang sangat apek. Sesudah itu rendam pakaian menggunakan cairan karbol selama 30-60 menit sebelum mencucinya dengan detergen dan air suhu normal.
Lysol adalah salah satu merek disinfektan yang sering dipakai toko thrift di luar negeri untuk membunuh kuman-kuman dari pakaian yang akan dijual. Sesudah merendamnya dalam Lysol, nih, kamu juga bisa mencampurkannya dengan detergen saat mencuci pakaian biar makin bersih. Usahakan memakai sarung tangan saat mencuci pakaian karena bahan kimia ini cukup berat.
Sekarang sudah tahu, kan, kalau kamu tetap bisa thrifting di tengah pandemi Covid-19 ? Kuncinya adalah menerapkan protokol kesehatan, lalu mencuci serta disinfeksi barang belanjaan sesampainya di rumah.
Apa alasan kamu membeli baju di thrift store? Apakah kamu masih thrifting di tengah pandemi Covid-19? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
Bagikan artikel ini