·15 September 2020

PSBB Jilid 2: 6 Solusi Tinggal Bareng Keluarga selama PSBB tanpa Bikin Konflik

·
7 minutes read
PSBB Jilid 2: 6 Solusi Tinggal Bareng Keluarga selama PSBB tanpa Bikin Konflik

Pengumuman PSBB kembali yang dilaksanakan sejak tanggal 14 September 2020 tentu mengubah banyak hal, termasuk kemungkinan para karyawan untuk kembali bekerja di kantor. Mungkin banyak dari kita terpaksa kembali tinggal bareng keluarga saat PSBB kedua.

Apakah kamu termasuk orang yang merasa bahwa PSBB pertama tidak produktif karena kondisi di rumah? Kamu tidak sendirian, kok. Tinggal bersama keluarga selama berbulan-bulan sambil WFH memang sulit kalau tidak ada pilihan lain.

6 Solusi agar Tetap Produktif dan Bebas Konflik saat Tinggal di Rumah Keluarga 24 Jam!

Banyak dari kita, baik anak rantau maupun bukan, memilih kost sebagai hunian dengan alasan kepraktisan. Namun, tinggal kembali bareng keluarga saat PSBB lebih rasional karena kamu bisa menghemat uang plus membantu finansial keluarga di masa sulit ini. Namun, bagaimana biar nggak terjadi konflik, ya, saat bersama banyak orang selama 24 jam?

Yuk, terapkan beberapa cara mudah yang sudah dirangkum Rukita berikut ini…

1. Beri space kepada mereka

Toxic Family: 25 Signs and Tips
Source: healthline.com

Banyak orang yang sudah lama merantau atau ngekost di luar rumah mungkin akan merasa kaget saat kembali tinggal bersama keluarga saat PSBB. Awalnya mungkin enak karena suasana beda, namun kalau terus-menerus dan dalam jangka waktu lama, sih, bakal bikin stres! Apalagi kalau pekerjaanmu menuntut waktu kerja seperti biasa dan produktivitas tinggi selama WFH.

Bagaimana pun tinggal dengan keluarga berarti akan ada banyak basa-basi dan obrolan yang muncul bersama anggota keluarga lain. Orangtua mungkin jadi terkesan kepo dan ingin tahu apa yang kamu lakukan di depan laptop atau kesibukanmu saat berada di luar rumah.

Hal ini pasti sangat mengganggu sekali buat anak-anak muda. Selain itu ada kemungkinan kamulah yang kepo terhadap kegiatan saudaramu yang lain. Ingat, semua orang butuh space! Kalian kumpul seharian, jadi mungkin lama-kelamaan akan muak sendiri.

Buat jadwal kumpul dan jadwal menyendiri demi memberikan space bagi seluruh anggota keluarga agar nggak ada rasa jenuh dan kesal ketika saling bertemu.

2. Menyiapkan ruang kerja yang nyaman dan pas

How much could adding a home office boost the value of your home? |  Property Reporter
Source: propertyreporter.co.uk

Bagi yang merantau dan (akhirnya) pulang ke rumah, nih, mungkin akan kembali menempati kamar zaman kecil. Menggunakan meja belajar di kamar untuk bekerja mungkin kapasitasnya sudah terbatas. Cermati kamar maupun calon ruang kerjamu dan kaji apakah nyaman buat WFH di sana.

Kalau ternyata perabotan di kamar kurang cocok, ya, cobalah ganti meja dan perabotan yang lebih cocok untuk bekerja. Rukita punya beberapa artikel untuk mendekorasi kantor di rumah maupun membeli barang-barang untuk kantor sementaramu. Hindari bekerja di tempat tidur karena bisa mengganggu produktivitas dan kualitas tidur.

Kalau kamu mempertimbangkan ruangan lain di rumah, yuk, cermati dulu keadaan di ruangan itu. Jangan sampai ruangan itu tak tersentuh internet atau bisa jadi sangat ramai karena menjadi tempat berkumpul keluarga. Bedakan tempat kerja dan tempat bersosialisasi di rumah agar bekerja bisa tetap fokus.

3. Jangan berlaku seperti tamu

Stay At Home But Don't Skip The Workouts- Try These Creative Workouts
Source: parentsavenue.com

Mungkin awalnya kamu merasa kembali pulang ke rumah sebagai tamu. Kamu cuma datang, basa-basi, dan seringnya berada di kamar saja atau di ruang kerja dengan headphone seharian. Bagaimana pun kamu pulang ke rumah dan membutuhkan space tidak berarti bisa seenaknya sendiri.

Kalau kamu kembali ke rumah orang tua atau rumah keluarga maka sebaiknya tetap ikuti aturan umum di rumah tersebut. Jangan biarkan pakaianmu dicucikan oleh anggota keluarga lain, tanpa kamu mau membantu membersihkan rumah atau ikut mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

Tetap bantu keluargamu seperti bagaimana dulu kamu sebelum pindah dari rumah, dong. Kalau jam bersih-bersih bisa mengganggu jam kerja, buatlah jadwal bantu-bantu di luar jam kerja. Komunikasikan dengan mereka tentang kapan kamu bisa bantu-bantu dan kapan tidak bisa diganggu. Sstt, yang penting jangan berlagak seperti tamu dan seenaknya sendiri!

4. Buat dan hormati batasan

Our members' tips for working from home with children | Bectu
Source: bactu.com

Agar kehidupan pribadi keluarga tidak mengganggu jam kerja, ya, sebaiknya orang serumah membuat batasan-batasan atau boundaries. Hal ini penting dilakukan agar semua yang melakukan WFH tetap bisa bekerja dengan baik, seperti yang pernah Rukita bahas dalam artikel soal tetap produktif saat WFH.

Komunikasikan kepada anggota keluarga bahwa meskipun kamu di rumah tetapi masih harus bekerja. Beri tahu jadwal kerjamu sehingga mereka tidak akan mengganggu di jam-jam tersebut. Kamu juga bisa memberikan batasan fisik, contohnya jika kamarmu ditutup, nih, berarti kamu tidak boleh diganggu atau memasang post-it di laptop kalau sedang tidak boleh diajak bicara.

Masalah komunikasi urusan kantor juga bisa dibuat batasan. Saat kamu perlu video conference atau telepon emergency, tuh, kasih peringatan kepada orang-orang di rumah agar tidak ada yang berisik dan mengganggu kegiatan teleponmu.

Setelah selesai ‘meeting’ juga sebaiknya seger infokan dan ucapkan terima kasih agar orang lain bisa melanjutkan aktivitas mereka.

5. Kompromi akan komunikasi itu penting

LoveLife Family Counseling, 1563 Old Freehold Rd, Toms River, NJ 08755, USA
Source: springboardcenter.com

Kompromi dan komunikasi adalah hal yang penting diperhatikan saat tinggal bareng keluarga saat PSBB. Selama ini mungkin orangtua sudah santai sejak anak-anak memutuskan pindah dari rumah. Mereka bisa melakukan apa pun tanpa harus memikirkan anak-anak. Kamu juga bisa melakukan apa saja tanpa memikirkan orang lain di rumah.

Namun, begitu kalian tinggal bersama lagi, kebiasaan tadi harus berubah. Harus ada komunikasi dan kompromi satu sama lain, dong, demi menghindari bentrokan. Mungkin, nih, kamu bisa membuat peraturan baru karena orangtua tidak bisa memperlakukanmu sebagai anak kecil lagi. Sebaliknya kamu juga harus menghormati mereka sebagai pemilik rumah dan keluarga.

Kalau kamu memiliki pandangan politik, kebiasaan, atau personality yang berbeda sejak pindah maka komunikasikan perubahan ini agar tidak menimbulkan konflik. Kalau orangtua terlalu kaget menerima apa pun itu, yuk, cari titik tengah!

Orangtua pun harus bisa bersikap terbuka. Kalau ada kebiasaan baru yang diterapkan sejak anak-anak tidak di rumah maka mereka harus mengomunikasikan dan kompromi lagi.

6. Jangan khawatir saat mau kembali ke rumah

Adult Sibling Relationships: How to Make Them Better | Reader's Digest
Source: ridersdigest.com

Banyak dari kita nggak tahu kapan bakalan balik ke kota perantauan maupun bisa ngekost lagi demi berdekatan dengan kantor. Selama pandemi masih tidak terkontrol, ya, kemungkinan kita harus bersabar untuk tinggal bersama keluarga dulu.

Jangan khawatir dan takut! Jangan merasa hal ini bikin kamu nggak mandiri, lho. Kamu tetap bisa, kok, mandiri walaupun kembali tinggal bersama keluarga. Di tengah situasi yang tidak terprediksi saat ini, berkumpul dengan keluarga akan memberikanmu kesempatan untuk bisa melewati waktu sulit bersama-sama.

Nggak semua keluarga akan mengalami konflik saat tinggal bareng 24 jam saat PSBB, kok. Banyak yang malah senang karena akhirnya bisa kumpul bersama lagi atau bisa menjalin relasi lebih dekat dengan orangtua dan saudara. Terpenting, tuh, saling menghormati privasi dan batasan masing-masing.

Kapan lagi, kan, kamu bisa kumpul bareng sementara bekerja full time dari rumah? Embrace it, lah!


Syukuri dulu kalau kalian bisa kembali ke rumah keluarga daripada tinggal di kost sendirian dan kesepian. Apalagi kalau rumah keluargamu luas dan memiliki halaman sehingga bisa lebih aman dari penyebaran Covid-19.

Namun, kalau kamu tidak mau kembali ke rumah dan tetap memilih ngekost, maka sebaiknya pilih hunian yang nyaman dan mendukung produktivitasmu. Kamu bisa pilih unit co-living Rukita yang memiliki space bersih dan aman dengan sentuhan homey.

Unit co-living Rukita memiliki fasilitas yang lengkap dengan ruangan luas sehingga nyaman untuk WFH. Rukita bahkan punya unit Workpod sekarang sehingga pas buat bekerja remote.

Source: Rukita Gandaria

Tak hanya itu, ya, housekeeping Rukita sudah dibekali cara sanitasi yang sesuai standar kesehatan untuk mencegah penulara Covid-19 sehingga tinggal di sini pasti aman. Sstt, beberapa unit Rukita memiliki area rooftop yang luas untuk bersantai sehingga dijamin kamu bebas jenuh.

ㅤㅤㅤㅤ

Atau ketik di browser kamu: bit.ly/Rukita-pindahWFH

Jadi kenapa nggak melirik Rukita saja kalau nggak bisa pulang?

Bagikan artikel ini