·22 May 2020

7 Tradisi Unik Merayakan Lebaran dari Berbagai Daerah di Indonesia

·
5 minutes read
7 Tradisi Unik Merayakan Lebaran dari Berbagai Daerah di Indonesia

Lebaran sebentar lagi tiba! Sudah pasti ini jadi waktu yang paling dinantikan oleh seluruh umat muslim di Indonesia setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Di Indonesia sendiri, tuh, pada umumnya hari raya Idul Fitri atau Lebaran dirayakan bersama keluarga di rumah sembari menyantap ketupat.

Selain itu pada umumnya saat Lebaran masyarakat Indonesia sering kali mengunjungi sanak saudaranya atau tetangga untuk bersilaturahmi.

Nah, meski secara keseluruhan hampir sama, tetapi ada juga, lho, beberapa daerah di Indonesia yang memiliki tradisi unik dan berbeda dari biasanya untuk merayakan Lebaran.

7 Tradisi Unik dari Berbagai Daerah saat Lebaran

Indonesia sendiri memang kaya akan suku dan budaya. Hal inilah yang membuat perayaan Lebaran di setiap daerah jadi berbeda.

Pastinya bikin penasaran, kan, bagaimana tradisi unik dari berbagai daerah di Indonesia yang dilakukan saat Lebaran? Langsung simak ulasannya berikut ini, yuk…

1. Grebeg Syawal, Yogyakarta

Mengenal Tradisi Grebeg, Peringatan Hari Besar Islam di Yogyakarta ...
Source: Pesonaindonesia

Ini, nih, salah satu tradisi unik untuk merayakan Lebaran paling terkenal di pulau Jawa. Tepatnya di Yogyakarta, yaitu Grebeg Syawal.

Tradisi yang jadi acara rutin bagi masyarakat Jogja ini merupakan pesta yang diadakan oleh Keluarga Keraton seperti Keraton Yogyakarta atau Surakarta untuk memperingati hari raya Idul Fitri.

Acara yang biasanya dilakukan setiap tanggal 1 Syawal ini identik dengan arak-arakan gunungan yang dibuat dari hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan. Gunungan hasil bumi tersebut diarak oleh pengawal keraton dan akan diperebutkan oleh warga.

Gunungan hasil bumi berbentuk kerucut ini juga punya nama yang unik, lho, yaitu Gunungan Kakung dan Gunungan Putri. Nah, gunungan ini sendiri menyimbolkan sedekah Sultan kepada rakyatnya di Hari Raya.

2. Perang Topat, Lombok

Perang Topat, Tradisi Lebaran Masyarakat Lombok - Sayangi.com
Source: Sayangi

Kalau saat Lebaran masyarakat di Jogja memperebutkan gunungan hasil bumi, beda halnya di Lombok. Masyarakat Lombok justru saling berperang saat Lebaran!

Eits, bukan perang beneran, kok, melainkan Perang Topat. Tradisi unik yang dilakukan oleh para pria di hari keenam Lebaran ini merupakan tradisi perang-perangan menggunakan ketupat untuk saling dilemparkan.

Tradisi ini sudah ada sejak lama dan biasa dilakukan oleh suku Sasak yang merupakan salah satu suku asli di Lombok.

Ada bagian dari tradisi ini yang hampir sama seperti di Jogja, yaitu warga bersama-sama mengarak hasil bumi sebelum akhirnya memulai Perang Topat atau Perang Ketupat.

3. Ngejot, Bali

Tradisi Ngejot di Lombok, Berbagi Saat Hari Raya Idul Fitri
Source: Detik.com

Nggak mau kalah, ya, Pulau Bali yang merupakan tetangganya Lombok ternyata juga memiliki tradisi unik sendiri untuk merayakan Lebaran.

Meski mayoritas penduduk pulau Bali beragama Hindu, namun masyarakat asli Bali yang memeluk agama Islam juga memiliki tradisi khas.

Nah, tradisi bernama Ngejot ini biasa diadakan oleh masyarakat Bali yang merayakan Lebaran dengan cara memberikan hidangan rumahan kepada tetangga. Tak pandang agama, nih, makanan yang dihidangkan pasti akan dibagikan ke tetangga-tetangga di sekitar rumah saat melakukan tradisi ini.

Ngejot jadi salah satu tradisi yang sangat spesial di Bali karena tradisi ini menunjukkan keberagaman masyarakat Bali dan menjadi perwujudan tradisi budaya masyarakat Bali yang memiliki toleransi antar umat beragama yang tinggi.

BACA JUGA: Tips Mengatur Keuangan Lebaran saat Pandemi Covid-19 | Ada 5 Pengeluaran yang Bisa Dicoret, Tuh!

4. Tumbilotohe, Gorontalo

Tumbilotohe, Tradisi Nyalakan Lampu Botol 3 Hari Sebelum Lebaran ...
Source: Tempo.com

Gorontalo punya tradisi unik dan berbeda dari daerah lain saat merayakan Idul Fitri. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo bernama Tumbilotohe ini berlangsung sejak 3 hari sebelum Idul Fitri.

Tradisi yang identik dengan memasang hiasan lampu botol minyak di depan rumah ini, bahkan telah dilakukan masyarakat Gorontalo sejak abad ke-15.

Tradisi ini membuat kota Gorontalo memiliki pemandangan yang unik, terutama di malam hari menjelang hari raya Idul Fitri.

Setiap rumah di kota Gorontalo pasti akan memasang lampu minyak di depan rumahnya dan jumlah lampu hias yang dipasang akan sesuai dengan jumlah anggota keluarga.

5. Makmeugang atau Meugang, Aceh

Makmeugang “Warisan” Nenek Monyang – AcehNews.Net
Source: Acehnews.com

Menjadi kota yang dijuluki sebagai Serambi Mekkah sudah pasti membuat kota Aceh kental dengan budaya Islam.

Nah, saat merayakan hari raya Idul Fitri, masyarakat Aceh punya tradisi unik tersendiri yang berbeda dari daerah lainnya di Indonesia.

Tradisi unik yang biasa masyarakat Aceh lakukan saat Idul Fitri ini bernama Makmeugang atau Meugang saja.

Uniknya, nih, acara ini bukan pesta rakyat besar-besaran seperti yang dilakukan daerah lain. Dalam tradisi ini masyarakat Aceh justru berbondong-bondong pergi ke pasar untuk membeli daging sebagai hidangan di Idul Fitri. Hal ini sendiri merupakan simbol hadiah karena berhasil menjalankan puasa selama satu bulan.

6. Festival Meriam Karbit, Pontianak

4 April Nanti, Pontianak Gelar Festival Meriam Karbit, Siapkan 259 ...
Source: Pontianak.go.id

Kalau di daerah lain malam takbiran pastinya ramai dengan gema suara takbir dari masjid-masjid. Beda soal dengan kota Pontianak, lho.

Sebelum gema takbir berkumandang, nih, suasana kota Pontianak akan dimeriahkan oleh suara ledakan dari meriam karbit yang dinyalakan di tepi Sungai Kapuas.

Meriam Karbit sendiri merupakan meriam yang terbuat dari bambu dengan bahan bakar karbit sehingga menyala sendiri. Jangan takut, ya, meriam ini hanya mengeluarkan suara saja.

Tradisi ini sendiri sudah dilakukan oleh masyarakat Pontianak selama 200 tahun lebih. Menjelang malam takbiran, tuh, warga Pontianak akan berkumpul di sekitar pinggir sungai untuk menyalakan meriam-meriam besar tersebut sebagai tanda datangnya hari kemenangan.

7. Ronjok Sayak, Bengkulu

Tradisi Bakar Gunung Api Atau Ronjok Sayak - LiburMulu.Com
Source: Liburmulu

Masyarakat di kota Bengkulu juga punya tradisi unik dan pastinya nggak bisa ditemukan di daerah lain dalam rangka merayakan Lebaran.

Tradisi bernama Ronjok Sayak ini merupakan tradisi khas Suku Serawai yang biasa dilakukan saat malam takbiran.

Tradisi ini identik dengan masyarakat yang menyusun batok-batok kelapa hingga menjulang tinggi lalu kemudian dibakar di depan rumah masing-masing.

Masyarakat Suku Serawai percaya bahwa api merupakan penghubung antara manusia dengan leluhur mereka. Oleh karena itu lahirlah tradisi ini.


Nah, itulah dia berbagai tradisi unik yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia untuk merayakan Hari Lebaran. Bagaimana, unik-unik bukan?

Pastinya daerah tempat kamu tinggal atau kampung halaman juga punya tradisi unik saat merayakan Lebaran. Nah, kalau belum masuk daftar ini, yuk, ceritakan di kolom komentar!

Bagikan artikel ini