6 Ciri-Ciri Keracunan Makanan Basi dan Pertolongan Pertamanya, Penting untuk Dipahami!
Simak ciri-ciri keracunan makanan basi berikut ini, yuk!
Keracunan makanan merupakan kondisi yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus, atau parasit. Salah satu jenis keracunan makanan yang dapat dialami adalah keracunan makanan basi.
Karena itu, sangat penting untuk selalu memeriksa kondisi makanan sebelum mengonsumsinya. Jangan sampai kita sembrono dalam mengonsumsi makanan yang sudah basi.
Ketika seseorang mengalami keracunan makanan, gejala yang muncul umumnya adalah muntah atau sakit perut. Biasanya, reaksi ini muncul dengan cepat setelah seseorang mengonsumsi makanan yang diduga basi atau beracun.
Terkadang, reaksi ini dapat membuat orang panik. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa ciri-ciri keracunan makanan basi.
Baca Juga: Cara Masak Nasi di Panci, Mudah dan Hemat Listrik!
Ciri-Ciri Keracunan Makanan Basi
Keracunan makanan basi dapat menimbulkan berbagai gejala yang tidak hanya tidak nyaman, tetapi juga berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Beberapa ciri-ciri umum yang mungkin muncul ketika mengalami keracunan makanan basi antara lain.
1. Mual dan muntah
Gejala ini seringkali muncul dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang telah basi. Mual dan muntah dapat berlangsung dalam beberapa jam atau bahkan berhari-hari.
2. Diare
Diare adalah gejala lain yang umum terjadi pada keracunan makanan basi. Feses dapat menjadi encer dan berair, dan diare mungkin disertai dengan kram perut.
3. Demam
Beberapa jenis keracunan makanan basi dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang merupakan respons tubuh terhadap infeksi.
4. Sakit kepala
Rasa sakit kepala adalah gejala umum lainnya yang dapat terjadi selama keracunan makanan. Sakit kepala ini dapat berkisar dari ringan hingga parah.
5. Lemah dan kelelahan
Merasa lemah atau kelelahan adalah respons umum tubuh terhadap infeksi. Ini bisa disertai dengan perasaan lesu dan kurangnya energi.
6. Dehidrasi
Diare dan muntah yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat membuat tubuh kehilangan cairan penting. Gejala dehidrasi termasuk mulut kering, nadi cepat, dan urine yang lebih gelap.
Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Kencing Kucing yang Menyengat dan Menggangu
Penyebab Keracunan Makanan Basi
Keracunan makanan basi dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme yang tumbuh di makanan yang telah rusak atau telah melewati tanggal kedaluwarsa. Beberapa penyebab umum keracunan makanan basi antara lain:.
1. Bakteri
Bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Campylobacter adalah penyebab umum keracunan makanan. Makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri ini dapat menyebabkan gejala keracunan.
2. Jamur
Beberapa jenis jamur dapat tumbuh pada makanan yang rusak dan basi. Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh jamur ini dapat menyebabkan keracunan.
3. Khamir
Khamir adalah organisme mikroskopis yang dapat tumbuh pada roti, susu, dan makanan lainnya. Makanan yang terinfeksi khamir dapat menjadi basi dan menyebabkan keracunan.
4. Parasit
Parasit seperti Giardia dan Cryptosporidium juga dapat menyebabkan keracunan makanan jika terdapat dalam makanan atau air minum yang terkontaminasi.
5. Toksin
Beberapa makanan mengandung toksin alami yang dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Misalnya, ikan yang mengandung toksin ciguatera dapat menyebabkan keracunan makanan.
Pertolongan Pertama Ketika Keracunan Makanan
Pertolongan pertama dalam kasus keracunan makanan adalah langkah penting sebelum penderita dapat menerima perawatan medis yang sesuai dari seorang dokter. Ada beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk meredakan gejalanya, di antaranya:
1. Memastikan cairan tubuh
Penderita keracunan makanan sering mengalami gejala seperti mual, muntah, dan diare, yang biasanya muncul dalam beberapa jam setelah makan. Jika gejala ini berlanjut, bisa mengakibatkan dehidrasi.
Penderita disarankan untuk minum air putih atau cairan elektrolit sedikit demi sedikit guna menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Ini juga membantu dalam proses pengeluaran racun dari tubuh.
2. Posisi saat muntah
Hindari berbaring jika penderita masih mengalami mual dan muntah. Lebih baik duduk dalam posisi tegak. Hal ini dilakukan untuk mencegah muntah masuk ke saluran pernapasan yang dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius.
Selama muntah, coba posisikan kepala sedikit menunduk. Hal tersebut berguna untuk mencegah makanan kembali ke tenggorokan dan mengurangi risiko tersedak.
3. Konsumsi makanan yang sesuai
Penderita keracunan makanan sebaiknya membatasi asupan makanan hingga gejala mereda. Setelah itu, pilih makanan yang rendah lemak dan mudah dicerna, seperti pisang, madu, bubur, dan kentang. Hindari alkohol, kafein, susu, makanan pedas, berminyak, atau makanan dan minuman asam.
4. Konsumsi air jahe
Air jahe dapat digunakan sebagai pertolongan pertama dalam kasus keracunan makanan basi atau makanan yang tidak higienis. Air jahe diketahui memiliki sifat meredakan gejala keracunan seperti mual dan nyeri perut.
5. Hindari obat-obatan tanpa resep dokter
Muntah dan diare adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi obat antidiare tanpa reujek dokter saat mengalami keracunan.
6. Istirahat yang cukup
Setelah gejala keracunan mulai mereda, penting untuk memberikan waktu tubuh untuk pulih sepenuhnya. Penderita keracunan makanan disarankan untuk istirahat secara optimal dan tidak terburu-buru untuk kembali beraktivitas.
7. Konsultasi dengan dokter
Jika gejala keracunan tidak membaik atau bahkan semakin buruk, penting untuk mencari bantuan medis secepatnya. Dokter akan memberikan perawatan yang sesuai dan mungkin akan melakukan tes tambahan untuk menentukan penyebab keracunan makanan.
Dalam situasi keracunan makanan, keselamatan dan kesehatan penderita adalah yang utama. Pertolongan pertama yang cepat dan tepat dapat membantu meredakan gejala dan mengurangi risiko komplikasi.
Cara Menghindari Makanan Basi
Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah keracunan makanan basi di masa depan, berikut ini langkah-langkahnya.
- Simpan makanan di dalam lemari es pada suhu yang aman.
- Jangan mengonsumsi makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Pastikan makanan dimasak hingga matang dengan benar.
- Hindari mengonsumsi makanan mentah seperti telur mentah atau daging mentah yang tidak aman.
- Cuci tangan dengan benar sebelum menyiapkan dan mengonsumsi makanan.
Artikel menarik lainnya:
- 10 Film Terbaru Tayang di Bioskop yang Wajib Ditonton | Bertabur Film Horor!
- Promo Nonton Bioskop Bulan November | Bisa Dapat Voucher Cashback di XXI Cafe!
- 8 Tempat Wisata di Pemalang yang Wajib Dikunjungi, Bikin Liburanmu Makin Seru!
Keracunan makanan bisa sangat tidak nyaman, tetapi dengan penanganan yang tepat dan langkah-langkah pencegahan, kamu dapat mengurangi risiko keracunan makanan basi. Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, konsultasikan dengan dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Cari hunian yang nyaman dan estetik sekarang gampang. Tinggal buka aplikasi atau kunjungi website Rukita, perusahaan proptech penyedia hunian sewa jangka panjang tepercaya dan antiribet. Tersebar di berbagai kota di Indonesia, tinggal di Rukita dijamin nyaman banget, deh.
Cari kost dekat telkom university, kost dekat unair, kost dekat ugm, kost dekat binus alam sutera, kost dekat ui, kost dekat unj? Di Rukita semua ada dan lengkap untuk memudahkanmu, because you matter.
Sedangkan kalau kamu punya budget yang terbatas dan sedang mencari hunian harga ekonomis berfasilitas lengkap, bisa juga cek Infokost.id. Tersedia kost budget di beberapa kota di Indonesia dengan harga sewa murah!
Jangan lupa download aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung kunjungi www.rukita.co. Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info hunian terkini serta promo menarik.
Bagikan artikel ini