Dapat Menular, Kenali Gejala Hepatitis B dan Cara Pengobatannya
Yuk, kenali gejala Hepatitis B yang perlu diwaspadai!
Hepatitis B merupakan penyakit yang menyerang organ hati akibat virus hepatitis (HBV). Virus ini dapat menular. Seperti apa bentuk penyakit hepatitis B dan juga penularannya?
Penyakit hepatitis B akut lebih sering menyerang orang dewasa, sedangkan hepatitis B kronis lebih banyak diderita oleh bayi dan anak-anak.
Hepatitis B akut merupakan penyakit sementara. Biasanya terjadi selama enam bulan pertama setelah seseorang terkena virus hepatitis (HBV).
Hepatitis B akut dapat berubah menjadi kronik, namun tidak selamanya akut berubah menjadi kronik. Sementara hepatitis B kronik merupakan penyakit jangka panjang. HVB bertahan pada tubuh penderita secara tetap.
Kenali Hepatitis B dan Cara Pengobatannya
Pengidap penyakit hepatitis B masih banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini dikarenakan angka kasus hepatitis B kian meningkat. Namun, penyakit hepatitis B juga dapat dicegah dengan pemberian vaksin hepatitis B.
Selain itu, kamu juga perlu mengetahui gejala awal hepatitis B agar dapat melakukan tindakan medis awal sebagai pengobatan dini.
1. Apa itu hepatitis B?
Hepatitis B merupakan penyakit yang menyerang bagian hati dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis (HBV). Penyakit ini dapat terinfeksi menjadi dua jenis, yaitu jenis infeksi akut dan infeksi kronis.
Infeksi kronis pada hepatitis B dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. Cara penularan hepatitis B dapat melalui kontak cairan tubuh, seperti penggunaan jarum suntik dan transfusi darah.
Selain dua contoh di atas, hubungan seksual juga bisa menyebabkan penularan virus hepatitis B. Kemudian, penularan dari ibu ke bayinya saat proses persalinan juga bisa menjadi penyebaran virus hepatitis B.
2. Gejala hepatitis B
Umumnya, jika seseorang terkena virus hepatitis B, maka gejala awalnya tidak terlalu terlihat. Bahkan, dalam sebagian kasus gejala sama sekali tidak terlihat meski sudah terinfeksi virus selama 30 tahun.
Berikut gejala-gejala yang dapat dirasakan pengidap hepatitis B jika tubuh sudah terinfeksi HBV.
- Tubuh terasa lemah
- Nyeri sendi
- Terdapat ruam
- Tubuh menjadi menguning
- Hilang nafsu makan
- Sering merasa mual dan ingin muntah
- Demam ringan
- Perut terasa sakit
- Perut membuncit berisi cairan
- Kulit terasa gatal
- Kaki membengkak
- Feses berwarna pucat
- Warna urin gelap
- Pembuluh darah terlihat seperti laba-laba pada kulit (spider angioma)
- Sesak nafas dan penurunan kesadaran jika kondisi memburuk
3. Penyebab hepatitis B
Infeksi virus hepatitis B dapat ditularkan melalui darah, air mani, maupun cairan tubuh lainnya. Namun, virus ini tak dapat menular melalui bersin maupun batuk.
Virus hepatitis B dapat bertahan pada tubuh luar manusia selama kurang lebih 7 hari. Pada fase ini, virus hepatitis B biasanya akan memperbanyak diri dan masuk ke dalam tubuh yang belum memiliki imunitas hepatitis B.
Maka dari itu, pencegahan awal hepatitis B dengan cara memberikan vaksin hepatitis B sejak dini. Setelah virus masuk ke dalam tubuh, virus tidak langsung menginfeksi.
Virus hepatitis B akan mengalami inkubasi kurang lebih 75 hari. Namun, bisa lebih cepat menjadi 30 hari atau lebih lama menjadi 180 hari.
4. Faktor penyebab risiko hepatitis B
Hepatitis B dikenal sebagai penyakit menular dan dapat menyebar melalui darah, air mani, dan cairan tubuh lain. Berikut kondisi yang dapat menyebabkan kamu tertular virus hepatitis B.
- Sering bergonta-ganti pasangan seksual
- Melakukan hubungan seks sesama jenis
- Menggunakan satu jarum yang sama ketika injeksi obat
- Tinggal satu rumah dengan penderita hepatitis B
- Ibu melahirkan pengidap hepatitis B
- Orang bekerja pada area yang terpapar darah
Perlu diingat bahwa tidak memiliki kondisi gejala penyakit hepatitis B bukan berarti nggak bisa terjangkit virusnya. Contoh kondisi di atas merupakan referensi umum yang sering ditemukan pada pasien pengidap hepatitis B.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan! Ini 7 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan dan Kiri
5. Tes HBsAg sebagai prosedur diagnosa
Tubuh kita dapat menetralisir racun karena adanya peran hati. Selain itu, hati juga berfungsi untuk mengatur komposisi darah dalam tubuh. Meskipun hati memiliki peran yang sangat penting, hati juga dapat terserang virus hepatitis B.
Hepatitis B dapat berkembang dan menjadi gangguan yang parah. Virus hepatitis B dapat menyebabkan komplikasi, sehingga jika seseorang merasa gejala hepatitis B, maka dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan dini.
Pemeriksaan hepatitis B dilakukan dengan melihat kandungan darah seseorang apakah terdapat virus atau tidak. Tes ini dinamakan Tes HBsAg.
Tes HBsAg dapat menyebabkan resiko perdarahan, infeksi, memar, dan sakit kepala. Lengan dapat terasa sakit dan tersengat saat jarum dimasukan ke lengan. Selain itu, bekas tusukan jarum akan menyebabkan rasa sakit.
6. Peran tes HBsAg dalam mendiagnosa penyakit
HBsAg adalah protein yang berada pada permukaan virus hepatitis B. Jika tes ini menunjukan hasil positif, artinya seseorang terinfeksi virus hepatitis B.
Namun, tes HBsAg bukan hanya patokan tunggal untuk menentukan hepatitis B. Hal ini disebabkan adanya hasil positif pada tes HBsAg setelah menerima vaksin hepatitis B dalam kurun waktu 18 hari.
7. Tes pendukung lain yang dapat memeriksa virus
Selain tes HBsAg, terdapat beberapa tes pendukung lainnya yang dapat membantu mengetahui apakah terdapat virus hepatitis B dalam tubuh. Beberapa tes pendukung lainnya ada total hepatitis core antibody (Anti-HBc) dan hepatitis B surface antibody (anti-HBs).
- Total hepatitis core antibody (anti-HBc)
Anti-HBc dapat menunjukan adanya infeksi lama atau sedang berlangsung dalam waktu yang tidak dapat diprediksi. Antibodi ini muncul ketika adanya infeksi akut dan bertahan seumur hidup di dalam tubuh.
- Hepatitis B surface antibody (anti-HBs)
Pada pemeriksaan ini, kekebalan tubuh akan diperiksa terhadap virus hepatitis B. Jika hasilnya positif, kemungkinan besar tubuh tidak memiliki gejala hepatitis B.
Hasil positif ini dapat didukung karena sebelumnya pernah melakukan vaksin hepatitis B. Selain itu, hasil positif juga dapat menunjukan masa pemulihan dari infeksi hepatitis akut.
Untuk mencegah penyakit hepatitis B, kamu dapat melakukan vaksin hepatitis B. Selain vaksin, pola hidup yang dijalankan harus sehat. Jika kamu merasakan adanya gejala hepatitis B, sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter ahli agar dapat mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Apa ada gejala lain yang perlu diwaspadai? Share di kolom komentar, ya.
Cari kost yang strategis dengan fasilitas setara apartemen? Rukita pilihan tepat! Dengan harga sewa mulai Rp1 juta, kamu sudah bisa menikmati kost eksklusif #SenyamanDiRumah. Kost Rukita bisa kamu temui di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya, lho!
Yuk, temukan kost idamanmu dengan unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini