4 Penyebab PCOS pada Wanita yang Jarang Disadari | Ketahui Tanda-tanda dan Pengobatannya!
Penyebab sampai tanda-tanda PCOS pada wanita yang nggak boleh diabaikan!
Polycystic Ovarian Syndrome atau sindrom polikistik ovarium (PCOS) merupakan keadaan ketika ovum atau sel telur pada wanita nggak berkembang normal akibat ketidakseimbangan hormon.
PCOS dapat menyebabkan siklus menstruasi nggak teratur dan disertai dengan pembentukan kista multipel pada ovarium. Hal yang paling buruk adalah PCOS dapat menyebabkan kemandulan.
Mengenal Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) pada Wanita
Setiap wanita memiliki hormon androgen. Namun, pada penyakit PCOS, hormon androgen akan produksi secara berlebih dan akhirnya terjadi resistensi insulin.
Polikistik sendiri memiliki arti kista yang banyak. Sehingga PCOS menggambarkan keadaan kondisi kista yang ada di ovarium. Kista merupakan benjolan-benjolan kecil yang berisi cairan dan setiap benjolan terdapat sel telur yang belum matang secara sempurna.
PCOS dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita, seperti siklus menstruasi, penampilan, bahkan hingga kemandulan.
Gejala Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Penderita PCOS umumnya akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Misalnya, dalam setahun, penderita PCOS hanya mengalami menstruasi kurang dari 7 kali atau siklus menstruasinya lebih sering muncul setiap 21 hari.
Ada juga penderita PCOS yang tidak bisa mengalami menstruasi sama sekali. Selain itu, penderita PCOS juga akan mengalami pertumbuhan rambut berlebih, bisa pada wajah, dagu, bawah hidung (kumis).
Kejadian kumis pada wanita disebut dengan hirsutisme. Penderita PCOS mayoritas ditemukan memiliki hirsutisme. Pada beberapa penderita PCOS juga akan ditemukan jerawat yang menyebar di bagian wajah, dada, dan punggung bagian atas.
Nggak hanya itu saja, penderita PCOS bisa mengalami kenaikan berat badan dan kesulitan menurunkan berat badan.
Rambut penderita PCOS perlahan-lahan akan mengalami penipisan atau kebotakan. Pola kebotakan penderita PCOS mirip dengan pola kebotakan laki-laki.
Keadaan kulit penderita PCOS akan lebih gelap dari aslinya, terutama pada bagian lipatan leher, selangkangan, dan lipatan payudara. Pada bagian ketiak atau leher, biasanya terdapat tonjolan daging jinak. Tonjolan daging ini disebut dengan skin tag.
Penyebab Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Penyebab PCOS dapat ditemukan dalam beberapa aspek. Namun, PCOS belum bisa ditentukan penyebab pastinya. Berikut beberapa penyebab yang dapat memicu terjadinya PCOS.
1. Hormon nggak seimbang
Penyebab utama PCOS adalah hormon yang nggak seimbang pada wanita.Umumnya, ketidakseimbangan hormon ini dikarenakan faktor genetik.
Faktor genetik dihubungkan dengan produksi hormon androgen yang berlebih pada wanita yang menderita penyakit PCOS. Hormon androgen merupakan hormon laki-laki. Hormon ini dominan berada pada laki-laki, sedangkan pada wanita, hormon androgen hanya diproduksi dalam jumlah sedikit.
Hormon androgen berfungsi untuk mengendalikan perkembangan fitur-fitur maskulin. Seperti pola kebotakan laki-laki. Jika hormon nggak seimbang, maka wanita yang mengidap penyakit PCOS, akan mengalami pertumbuhan rambut nggak normal, jerawat, dan juga siklus menstruasi tidak lancar.
2. Tingginya kadar insulin dalam tubuh
Insulin berfungsi mengatur tubuh mengubah glukosa dalam darah menjadi energi. Jika hormon insulin mengalami produksi berlebih pada tubuh, maka tubuh akan mengalami resistensi insulin.
Resistensi insulin merupakan keadaan dimana insulin tidak dapat direspon dengan baik pada sel-sel yang ada di otot, lemak, dan liver. Selain itu, pankreas juga akan memproduksi insulin secara berlebih dan membuat kadar gula darah menjadi lebih naik secara terus-menerus.
Hal ini membuat resistensi insulin sering ditemukan pada penderita obesitas, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan juga diabetes.
3. Peningkatan berat badan
Penderita PCOS juga dapat ditemukan pada gejala obesitas atau kelebihan berat badan di atas rata-rata.
Ketika tubuh memiliki berat di atas rata-rata, maka insulin akan lebih mudah untuk melakukan resistensi. Sehingga keadaan akan lebih parah. Sementara untuk kenaikan berat badan, akan memicu resistensi insulin.
4. Faktor genetik
Faktor genetik dapat menjadi hal utama penyebab PCOS. Jika riwayat keluarga sebelumnya memiliki PCOS, maka peluang kamu terkena PCOS akan lebih besar.
Namun, PCOS tidak dapat disebabkan oleh gen tunggal. Kemungkinan terbesar dari faktor genetik adalah terjadi kombinasi dari berbagai jenis gen.
BACA JUGA: 7 Dampak Konsumsi Gula Berlebih bagi Kesehatan, Bisa Kanker?
Diagnosis Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Diagnosis PCOS dapat melalui beberapa cara, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan USG.
1. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa riwayat siklus menstruasi. Dokter akan melakukan pengecekan terhadap gejala PCOS, seperti kenaikan berat badan, jerawat, dan tumbuh rambut yang tidak normal.
2. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah digunakan untuk mengecek apakah hormon androgen, insulin, dan kolesterol dalam kadar normal atau justru terjadi produk berlebih.
3. USG
Tujuan pemeriksaan USG adalah untuk melihat adanya ketidaknormalan pada ovarium. Apakah pada dinding ovarium terdapat benjolan kista atau nggak.
Pengobatan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Untuk pengobatan PCOS sebenarnya belum ada yang pasti. Hal ini dikarenakan masih belum ditemukan cara menyembuhkan PCOS seutuhnya.
Namun, PCOS dapat diredakan dan menghindari penderita dari konsekuensi jangka panjang, seperti diabetes dan penyakit jantung. PCOS dapat disebabkan oleh obesitas atau kelebihan berat badan di atas rata-rata.
Untuk mengurangi resiko PCOS yang semakin parah, maka dianjurkan untuk olahraga rutin sebagai metode terapi.
Diketahui bahwa menurunkan berat badan hingga 10% dapat mengurangi risiko PCOS pada wanita dan membantu siklus menstruasi lancar. Selain itu, dengan berolahraga dapat mengendalikan kadar gula darah dan juga ovulasi.
PCOS juga disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Sehingga terapi hormon diperlukan untuk pengobatan PCOS. Terapi hormon dapat dilakukan dengan memberikan obat kontrasepsi. Biasanya terapi ini diberikan untuk penderita yang nggak berencana untuk hamil.
Terapi ini berfungsi untuk mengembalikan siklus normal menstruasi dan meredakan jerawat serta mengembalikan pertumbuhan rambut normal.
Jika kemandulan disebabkan oleh PCOS, maka dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang dapat menstimulasi ovulasi. Namun, jika stimulasi ovulasi tidak optimal, maka dapat diobati dengan injeksi hormon gonadotropin.
Mencegah kemandulan juga bisa melalui operasi yang dinamakan ovarian drilling dan juga fertilisasi in vitro (IVF).
Buat kamu wanita dan merasakan gejala-gejala yang mirip dengan PCOS, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter ahli agar dapat penanganan lebih lanjut.
Selain itu, menjaga pola hidup sehat juga sangat penting. Jadi, jangan lupa untuk rutin olahraga dan makan makanan yang bergizi selalu. Punya tips lain untuk mengatasi PCOS pada wanita? Share di kolom komentar, yuk.
Cari kost yang strategis dengan fasilitas setara apartemen? Rukita pilihan tepat! Dengan harga sewa mulai 1 juta, kamu sudah bisa menikmati kost eksklusif #SenyamanDiRumah. Kost Rukita bisa kamu temui di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya, lho!
Yuk, temukan kost idamanmu dengan unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini