Kenali Jenis Penyakit Kulit, No. 9 Pasti Pernah Kena!
Jangan sampai keliru soal penyakit kulit!
Penyakit kulit merupakan salah satu hal yang sering ditemukan. Jenis dan penyebabnya tidak hanya satu saja, namun ada banyak variabel yang dapat menyebabkan penyakit kulit.
Umumnya, penyakit kulit disebabkan oleh reaksi alergi. Namun, ada pula yang disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri.
Jenis dan bentuk penyakit kulit juga berbeda-beda, ada yang ringan sampai berat. Oleh karena itu, kamu perlu memahami secara menyeluruh agar tidak keliru.
Pahami Jenis dan Penyebab Penyakit Kulit
Berada pada lapisan terluar tubuh, kulit memiliki fungsi untuk melindungi organ dalam. Selain itu, kulit juga membantu tubuh untuk mengeluarkan kotoran dan zat sisa dalam tubuh melalui pori-pori, seperti keringat.
Namun, bagaimana jika kulit terkena paparan virus, kuman, bakteri, maupun alergi? Apakah masih dapat berfungsi seperti biasanya? Lalu bagaimana cara memahami bentuk penyakit kulit yang memiliki banyak jenis?
Kamu nggak perlu khawatir lagi! Simak artikel ini untuk memahami tentang jenis dan penyebab penyakit kulit pada manusia.
1. Bisul
Terlihat kecil, namun terasa ngilu. Bisul berbentuk seperti benjolan pada kulit dan dapat menimbulkan rasa nyeri. Selain itu, bisul juga berisi nanah dan memberi efek warna kemerahan.
Bisul biasanya muncul karena terdapat infeksi bakteri pada kulit. Bakteri akan menyelinap pada pori-pori kulit dan menginfeksi folikel rambut (akar rambut) sehingga menimbulkan benjolan kecil pada kulit berupa bisul.
2. Cacar Air
Cacar air ditandai dengan bintik-bintik merah pada kulit dan berisi cairan. Umumnya, cacar air lebih sering menyerang anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada orang dewasa.
Cacar air dapat terjadi karena disebabkan oleh virus. Cacar air merupakan jenis penyakit kulit menular dan jika dipecahkan maka akan mengakibatkan bekas luka yang dalam.
Bintik-bintik cacar air juga terlihat seperti lepuhan kulit. Biasanya, cacar air dapat beriringan dengan demam.
Virus Cacar Air ini bernama Varicella zoster. Bagi orang yang pernah terkena cacar air, maka virus tersebut akan tetap berada pada tubuh meski sudah dinyatakan sembuh. Virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebabkan Herpes Zoster setelahnya.
Gejala Herpes Zoster berbeda dengan cacar air. Penderita Herpes Zoster terdapat ruam merah seperti melepuh dan terasa nyeri. Umumnya penyakit ini disebut dengan Cacar Ular.
3. Cacar Ular
Berawal dari cacar air, cacar ular bisa menjadi efek samping selanjutnya. Dinamakan cacar ular karena bentuknya melepuh menyerupai kulit ular.
Ruam kemerahan pada cacar ular biasanya terjadi pada area tertentu saja dan lebih terasa perih dibanding cacar air. Penyakit ini juga sama menularnya seperti cacar air.
Cacar ular dapat disembuhkan. Biasanya, dokter akan meresepkan obat antivirus maupun pereda nyeri untuk mengurangi rasa perih.
Usahakan jangan menggaruk kulit kamu yang terkena cacar ular, terutama bagi yang kukunya panjang. Dikhawatirkan cacar ular dapat menyebar luas jika kamu menggaruknya.
4. Impetigo
Penyakit kulit Impetigo disebabkan oleh infeksi bakteri yang bernama Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes.
Bakteri tersebut menyerang lapisan terluar kulit terutama pada wajah, lengan, dan kaki. Umumnya, impetigo lebih mudah diderita oleh anak-anak dengan rentang usia 2-5 tahun.
Gejala umum Impetigo berupa bintik kemerahan dan terlihat seperti lepuhan. Luka lepuhan ini berisi cairan dan dapat pecah.
Jika luka lepuhan pecah, maka akan menimbulkan bekas luka kering dan kekuningan. Sama seperti cacar Air maupun cacar ular, impetigo ini juga terasa gatal dan perih.
Penyakit kulit impetigo juga dapat diikuti dengan gejala demam dan jika sudah parah dapat menyebabkan kelenjar getah bening.
Impetigo juga dapat menular. Bagi pengidap penyakit kulit impetigo, hindari kontak dengan banyak orang terlebih dahulu agar penyebaran Impetigo dapat diminimalisir.
BACA JUGA: 5 Cara Alami Atasi Alergi | Nggak Pakai Ribet!
5. Kutil
Kutil merupakan jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh virus yang bernama Human papillomavirus.
Kutil menyerang lapisan luar kulit dan penyebarannya sangat cepat. Biasanya kutil menyerang pada jari, sekitar kuku, dan punggung tangan.
Kutil terasa seperti gundukan kulit yang bertekstur kasar. Benjolan kutil ini memiliki titik-titik hitam yang terlihat di permukaan atas kutil.
Sama seperti penyakit kulit lainnya, kutil dapat menular, entah dari kulit antara kulit atau dari sentuhan badan yang sempat terkena kutil.
Bagi pengidap penyakit kulit kutil, lebih baik berdiam diri dulu di rumah hingga pulih agar menghindari penyebaran virus kutil.
6. Hemangioma
Penyakit kulit Hemangioma merupakan jenis penyakit yang ditemukan pada jaringan darah yang tidak normal pada tubuh. Sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan daging atau kulit.
Hemangioma tidak seperti penyakit kulit sebelumnya yang timbul pada lapisan terluar kulit. Hemangioma muncul pada lapisan organ dalam, seperti hati. Penyakit kulit ini sejenis dengan tumor pembuluh darah.
Efek samping yang didapatkan dari penderita Hemangioma adalah kulit berubah menjadi keunguan atau kebiruan. Hal ini disebabkan karena Hemangioma muncul pada lapisan kulit dalam.
Selain dapat menyerang tangan dan kaki, Hemangioma dapat muncul di kepala, dada, punggung, dan juga wajah.
Hemangioma bisa terjadi pada anak yang baru lahir. Kasus seperti ini biasanya ditandai dengan tanda lahir dan gejalanya baru terlihat setelah umur beberapa bulan kemudian.
7. Kudis
Scabies atau nama lain dari kudis merupakan jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh rasa gatal akibat gigitan tungau sarcoptes scabiei. Bentuk penyakit kulit kudis berupa ruam yang biasanya terdapat pada lipatan kulit.
Rasa gatal kudis biasanya lebih banyak terjadi pada malam hari. Biasanya, pengidap sering kali tanpa sadar menggaruk kulit yang ruam akibat kudis, sehingga membuat luka semakin luas dan terbuka.
Jika tungau pada kulit sudah mencapai ribuan, biasanya kudis akan berbentuk kerak tebal pada kulit. Penyakit ini juga menular jika melakukan kontak fisik dalam jangka waktu yang panjang, seperti tinggal bersama dengan pengidap kudis.
Sehingga disarankan untuk pengidap penyakit kulit kudis untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain terlebih dahulu agar mengurangi penyebaran tungau.
8. Kusta
Penyakit kulit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini tumbuh dengan sangat lambat, sehingga gejala infeksi baru dapat terlihat sekitar puluhan tahun kemudian.
Kusta nggak hanya menyerang kulit saja, namun juga bisa menjalar pada saraf, mata, dan juga selaput lendir. Kusta biasanya berbentuk bercak yang terlihat terang dari kulit aslinya.
Selain itu, bercak berbentuk benjolan sehingga kulit yang terkenal kusta terlihat lebih tebal. Luka pada kusta bertekstur kering dan kaku.
Selain muncul bercak luka, kusta juga dapat menimbulkan bisul yang tidak sakit pada telapak kaki, pembengkakan wajah dan telinga tanpa memberi efek sakit, dan juga alis dan bulu mata jadi lebih rontok.
Jika kusta sudah pada level yang membahayakan, biasanya pengidap akan mati rasa terhadap area bercak luka, lumpuh otot, saraf membengkak, dan juga dapat menyebabkan kebutaan.
9. Jerawat
Jerawat merupakan bagian dari penyakit kulit. Namun, yang membedakan dari penyakit kulit di atas adalah jerawat tidak dapat menular.
Jerawat terjadi karena adanya penumpukan kulit mati dan keringat sehingga menyumbat pori-pori. Bentuk jerawat yaitu berupa peradangan kulit.
Munculnya jerawat ditandai dengan komedo putih, komedo hitam, bintil merah, atau pustula yang biasa dikenal dengan bintil berisi nanah.
Jerawat umumnya lebih sering muncul pada usia remaja. Hal ini disebabkan hormon pada masa pubertas sedang sangat meningkat.
BACA JUGA: 8 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat, Bisa Pakai Bahan Alami hingga Perawatan Medis!
Untuk menghindari penyakit kulit seperti yang dipaparkan di atas, upaya pencegahan awal dapat dengan cara rajin mandi dua kali sehari agar kotoran pada tubuh tidak bertahan lama. Yuk, mulai jaga kebersihan tubuhmu lebih rutin lagi!
Kalau kamu lagi cari inspirasi buat kost atau apartemen harga terjangkau, pastikan untuk unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Bagikan artikel ini