7 Fakta Mengenai Peningkatan Suhu Bumi yang Tidak Boleh Lebih dari 1,5 Derajat Celcius
Peneliti dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengeluarkan laporan bahwa suhu bumi dapat meningkat 1,5 derajat Celcius. Peningkatan suhu bumi ini bisa terjadi dalam waktu 5-10 tahun yang akan datang terkait pemanasan global dan emisi gas rumah kaca.
Para peneliti ini sudah mengatakan bahwa kita harus mampu menjaga peningkatan suhu bumi ini di bawah 2 derajat Celcius atau dampaknya lebih buruk. Namun, 1,5 derajat Celcius juga tidak aman! Mungkin kamu bakal bertanya, “Memangnya angka sekecil itu membuat perbedaan signifikan terhadap pemanasan global?”
Peningkatan suhu ini nggak kecil, lho, walau terlihat hanya satu koma! Maka dari itu seluruh negara bergabung dalam konfrensi COP untuk bekerja sama dalam menjaga peningkatan suhu bumi dengan batas angka maksimal 1,5 derajat Celcius saja. Memang apa bahayanya, sih? Yuk, cek bareng di sini!
Bahaya yang Mengancam saat Suhu Bumi Meningkat hingga 1,5 Derajat Celcius
Banyak orang tidak mengira bahwa peningkatan suhu bumi yang mencapai 1,5 derajat Celcius ini sedang berlangsung sekarang ini. Kita bukan berada di titik 0 derajat Celcius, namun sudah sedang menjalani peningkatan suhu menuju 1,5 derajat Celcius dan ingin menghentikannya di angka itu saja. Ya, kalau bisa malah kurang dari itu!
1. Kesempatan terakhir kita
Target yang diberikan pada COP Paris 2015 lalu menunjukkan kekhawatiran peneliti dan aktivis terhadap bahaya peningkatan suhu 2 derajat Celcius. Awalnya 2 derajat Celcius adalah target yang ada sejak bertahun-tahun lalu, namun akibat terlalu bahaya maka mereka menurunkannya menjadi 1,5 derajat Celcius saja.
Berdasarkan penelitian itu mungkin orang belum terlalu tahu soal efek buruk dari 2 derajat Celcius dibandingkan 1,5 derajat Celcius ini sebelum OPCC mengeluarkan laporan. Bahkan nampaknya, 1,5 derajat Celcius memiliki kemungkinan untuk memberikan efek iklim berbahaya bagi beberapa negara, terutama negara kepulauan kecil dan negara-negara berkembang yang paling miskin.
Satu koma lima derajat saja akan memberikan efek sangat buruk, apalagi 2 derajat Celcius, kan? Gelombang panas saja diprediksi 2,6 kali lebih buruk, bahkan kita juga bisa kehilangan kekayaan hayati sebesar 3x lebih buruk dari 1,5 derajat Celcius.
Kita juga akan kehilangan 99% terumbu karang yang menjadi tempat bertumbuhnya biota laut! Ya, bisa dibilang ekosistem kita benar-benar akan rusak.
2. Apa yang membedakan targetnya?
Banyak banget, lho, dampak dalam perbedaan ini. Dalam publikasi IPCC untuk para pemerintah mereka menunjukkan dampak yang terjadi dalam suhu 2 derajat Celcius.
Peningkatan 0,5 derajat Celcius memang tidak terdengar banyak atau tinggi, namun dengan tambahan 0,5 maka 10 juta lebih orang akan kehilangan rumah maupun kekurangan pangan. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya level air laut, kehadiran gelombang panas yang mematikan, dan kekeringan.
Bila suhu meningkat jadi 2 derajat Celcius, maka kita akan kehilangan sebagian besar koral dan sebagian besar es di Samudera Arktik juga meleleh. Dalam suhu 1,5 derajat Celcius lebih tingga maka lautan es sebagian besar masih ada selama musim panas, namun kalau mencapai 2 derajat Celcius maka ada 10x kemungkinan bahwa es-es di lautan meleleh.
3. Apakah sulit menjaga suhu di bawah 1,5 derajat Celcius?
Iya, cukup sulit namun nggak mustahil! Bumi sudah memanas sekitar 1 derajat dan akan mencapai 1,5 derajat itu kemungkinan terjadi pada tahun 2040.
Maka dari itu IPCC memberikan saran dan pendekatan kepada seluruh pemerintah dunia mengenai cara memotong emisi karbon. Hal ini termasuk penggunaan energi terbaharui dan perubahan gaya hidup dan pola makan.
4. Bagaimana kita tahu bahwa hal ini nggak mustahil?
Walau hal ini sulit, namun ada indikator di langit bahwa jika negara-negara dan seluruh bisnis mau bekerja keras, maka bumi kita bisa tidak terus memanas. Temperatur masih bisa dikendalikan untuk kembali menurun di bawah 1,5 derajat Celcius kalau kita mau berusaha.
Kalau di atas 1,5 derajat Celcius maka pengendalian cukup sulit dan harus dibantu oleh berbagai teknologi. Teknologi tersebut akan digunakan untuk melenyapkan CO2 dari udara. Namun, sayangnya mesin-mesin ini belum marak digunakan, jadi belum bisa diketahui efektivitasnya.
Terdapat 19 negara yang tergabung dalam Koalisi Karbon Netral. Negara-negara ini ingin membuat peraturan untuk membuat negaranya menurunkan kadar emisi kalau bisa sampai mendekati 0 derajat.
Para peneliti percaya bahwa menekan temperatur pada angka 1,5 derajat Celcius itu memungkinkan tanpa peralatan elektronik, yaitu hanya dengan menanam jutaan pohon saja.
5. Jadi kalau mencapai 1,5 derajat Celcius sudah aman?
Sebenarnya nggak juga! Belum ada kata-kata aman dalam pemanasan global, lho. Perubahan iklim sudah terjadi dan terus terjadi. Angka 1,5 derajat bukan titik finish, namun kita sedang berjalan mendekati 1,5 derajat Celcius dan mencoba untuk menekannya hanya sampai di situ saja–tidak boleh lebih!
Pemanasan global sudah meningkat hingga 1,3 derajat Celcius semenjak masa pre-industrial di mana California, AS dan Australia sudah sangat memanas. Kalau kita mencapai di atas 1,5 derajat Celcius, istilahnya kita akan mengalami kiamat iklim, tuh.
Kita sudah lihat sendiri, kan, akibatnya apa sekarang? Pemanasan global yang sekarang saja sudah menyebabkan banjir yang menghancurkan hasil tani. Glacier Himalaya sudah mulai meleleh, sementara badai besar mematikan kian menguat dan mematikan.
Pemanasan yang terjadi benar-benar memporak-porandakan sistem alam dan mengacaukan semuanya. Jadi, jangan sampai lewat di atas 1,5 derajat Celcius, dong!
6. Kenapa kita masih selalu berusaha?
Jadi kalau kita lihat grafik pergerakan penurunan emisi, nih, gerakannya bukan nggak ada, namun sangat lamban. Ada progres kecil saja! Gerakan mennggunakan energi terbaharui bisa membantu memperlambat emisi global namun masih belum cukup.
Sebenarnya masalah politiklah yang bikim penurunan ini bergerak lambat. Belum ada negara yang bisa menurunkan emisi karbon 15% per tahun, namun banyak yang mulai berhasil menurunkan sedikit demi sedikit.
Hal ini terkait dengan karakter politik juga, sih. Kita pun harus memperhatikan kepercayaan dari pemimpin. Selama mereka masih mendukung industri migas dan batu bara maka hal ini pasti sulit dilakukan.
7. Apa risiko musibah yang akan terjadi kalau mencapai 2 derajat Celcius?
Untuk perbandingan yang lebih rinci selain masalah lelehan es, ya, akan ada masalah di gelombang panas hingga punahnya keanekaragaman hayati. Negara-negara Eropa selalu mengalami gelombang panas yang cukup parah setidaknya setahun sekali. Kalau mencapai 2 derajat Celcius maka 37% populasi dunia akan mengalaminya, dibanding 14% dalam suhu 1,5 derajat Celcius.
Panas ini tentu akan menyebabkan kekeringan dan suhu 2 derajat Celcius akan memberikan dampak yang jauh lebih besar di mana 411 juta lebih manusia akan mengalami kekeringan.
Dalam suhu 2 derajat Celcius, tuh, kita juga akan kehilangan 18% serangga, 16% tumbuhan, dan 8% vertebrata. FYI, jumlah ini 2x lipat dari saat mencapai 1,5 derajat Celcius.
Bagaimana dengan naiknya air laut? Jika suhu meningkat sampai 2 derajat Celcius, maka 32-80 juta orang akan terkena banjir. Tentu kekeringan dan meningkatnya air laut akan memengaruhi hasil pertanian dan perkebunan untuk bahan pangan. Ya, jangan heran bahwa akan terjadi kelaparan besar-besaran jika suhu meningkat hingga 2 derajat Celcius.
Bagaimana pendapatmu soal kenaikan suhu ini? Apakah kamu sudah semakin menyadari bahaya pemanasan global? Yuk, tinggalkan komentar maupun cerita soal usaha yang dilakukan untuk mengurangi dampaknya di kolom di bawah ini.
Bagikan artikel ini