5 Cara Mudah Memeriksa Kesehatan Keuangan Pribadi

Memeriksa kesehatan keuangan pribadi harusnya menjadi hal penting untuk dilakukan sebelum kamu memasang target keuangan baru demi mencapai mimpimu berikutnya.

Dengan mengetahui keadaan keuangan yang sebenarnya, nih, kamu bisa menyusun target keuangan dengan lebih realistis tanpa merasa terbebani. Betul nggak?

5 Cara Memeriksa Kesehatan Keuangan Pribadi

Kamu bisa, kok, mengevaluasi kondisi kesehatan keuangan pribadi tanpa harus mendatangi penasihat keuangan secara khusus. Yuk, coba cek 5 cara mudah memeriksa kesehatan keuangan pribadi di bawah ini!

1. Rasio utang sehat

Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah menghitung kemampuan pembayaran utang atau debt service ratio. Rasio ini penting banget untuk mengukur apakah keuangan kamu terlalu terbebani utang atau tidak. Idealnya, sih, debt service ratio yang sehat adalah maksimal 35% dari total pendapatan rutin kamu.

Cara menghitungnya cukup gampang, kok. Pertama, jumlahkan semua beban cicilan utang yang harus kamu bayarkan setiap bulan. Kedua, totalkan seluruh jumlah pendapatan yang kamu dapatkan setiap bulannya.

Terakhir, bagilah total nilai cicilan utang bulanan dengan total pendapatan setiap bulan. Dari situ, kamu bisa mendapatkan angka rasio utang bulanan kamu.

2. Rasio likuiditas (dana darurat)

Rasio ini bisa kamu gunakan untuk mengukur kesiapan keuanganmu apabila kamu harus menghadapi kondisi darurat yang membutuhkan dana tunai segera.

Cara menghitungnya mudah: totalkan jumlah aset berupa uang tunai yang kamu miliki dan aset setara kas seperti tabungan di bank, deposito, emas, obligasi tenor pendek, reksa dana, dan lainnya.

Kemudian, bagilah jumlah pengeluaran rutin tiap bulan. Jumlah yang didapatkan adalah menandakan bulan, ya.

3. Rasio tabungan

Kamu perlu menabung atau menyisihkan sebagian penghasilan untuk kebutuhan di masa mendatang. Menabung sebaiknya tidak dilakukan dengan menempatkan dana di produk tabungan saja, tapi untuk berinvestasi demi suatu target.

Bagilah nilai total tabungan tahunan dibagi dengan jumlah pendapatan tabungan. Idealnya, rasio tabungan seseorang harus mencapai angka 25% untuk mencapai indikasi keuangan yang sehat.

4. Rasio solvabilitas

Apakah kondisi keuanganmu akan menjadi rentan bila kamu bangkrut? Untuk mengetahuinya, kamu bisa menghitungnya dengan rasio solbabilitas (leverage ratio). Rasio ini berguna untuk menunjukkan porsi kekayaan yang kamu miliki sesungguhnya.

Idealnya, kamu harus mencapai angka 35% agar bisa dikatakan memiliki keadaan keuangan yang sehat. Semakin besar angkanya, ya, maka semakin baik kondisinya.

Cara menghitungnya adalah dengan cara membagi nilai total kekayaan bersih kamu dengan total aset. Nilai total kekayaan bersih didapatkan dari menjumlahkan semua aset, lalu kurangi dengan jumlah total kewajiban.

Hasil yang kamu dapatkan kemudian bagilah dengan total asetmu.

5. Rasio utang vs aset

Rasio ini digunakan untuk menggambarkan berapa banyak jumlah aset kamu yang masih dibiayai oleh utang. Misalnya kamu memiliki mobil tapi masih dibayar secara kredit. Nah, mobil tersebut tidak bisa disebut sebagai aset.

Untuk menghitung rasio utang, kamu bisa membagi total jumlah aset yang kamu miliki dengan jumlah utang. Pastikan angkanya di bawah 50% untuk mengindikasikan keuangan sehat.

---

Itulah lima indikator cara memeriksa kesehatan keuangan pribadi yang bisa kamu terapkan apabila ingin menilai kondisi keuanganmu untuk mencapai target keuangan berikutnya. Yuk, mulai menabung agar kamu bisa memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik di tahun depan!

Tahukah kamu kalau tinggal di Rukita juga bisa ikut menghemat pengeluaranmu? Pasalnya biaya tagihan bulanan di unit coliving Rukita, tuh, sudah termasuk listrik, biaya cleaning, hingga laundry. Fasilitasnya pun nggak main-main, mulai koneksi WiFi superkencang sampai area communal yang nyaman sehingga ikut mendukung produktivitas. Tertarik?

Atau ketik langsung link berikut di browser: bit.ly/rukita-hemat

Apakah kamu memiliki cara lain untuk memeriksa kesehatan keuangan kamu? Beri tahu Rukita caranya di kolom komentar, dong.