Mau Naik Sepeda ke Kantor? Ini 7 Cara Aman Naik Sepeda di Jalan Raya
Sebelumnya Rukita sudah membahas mengenai manfaat sepeda sebagai opsi transportasi aman jelang new normal sampai virus Covid-19 sirna. Namun, mungkin banyak yang akan berpikir soal keselamatannya. Apa nggak bahaya, ya? Ada, kok, cara-cara aman naik sepeda di jalan raya seperti kota besar Jakarta.
Banyak orang Indonesia memang jarang naik sepeda di jalan raya besar karena takut kecelakaan. Wajar banget, sih, karena keadaan jalan raya di sini banyak yang tidak bike friendly. Sebenarnya bukan tidak mungkin, kok, asalkan kamu ekstra hati-hati.
Selama berada di Jakarta, nih, penulis juga sering melihat banyak pengendara sepeda, bahkan ada banyak sekali komunitasnya. Yang artinya kamu juga bisa banget, tuh, bersepeda di jalanan Jakarta. Yuk, perhatikan cara aman naik sepeda agar kamu bisa memiliki moda transportasi nyaman, menyehatkan, dan ramah lingkungan!
Cara Berkendara Sepeda yang Perlu Diperhatikan Kalau di Kota Besar
Jangan takut bakal celaka kalau bersepeda di jalan raya, ya! Asal hati-hati dan selalu waspada maka kemungkinannya akan kecil bagi kamu untuk tertimpa hal buruk. Jangan lupa pakai helm sepeda dan baju lengan panjang.
1. Hindari melawan arah walaupun sepi
Di jalanan kota besar tentu ada banyak sekali kendaraan yang berbagi jalan, mulai dari motor, mobil, sampai truk. Pengendara sepeda biasanya hampir tertabrak karena terlalu percaya diri atau ragu-ragu saat mengendarai sepedanya.
Banyak pesepeda salah kaprah ketika berada di jalan satu jalur. Mereka pikir kalau jalan searah yang sepi bakal aman buat sepeda karena kecil. Padahal ini berbahaya dan melanggar hukum. Pun, kalau ada dua jalur sepeda di jalan satu arah ini bakal bahaya sekali.
Bahayanya, tuh, ketika berbelok kamu bisa saja papasan dengan mobil maupun pejalan kaki yang nggak waspada. Kalau mobil itu lajunya cepat, nih, kamu jelas langsung tertabrak. Jangan pikir kamu selalu bisa kelihatan kalau melawan arah!
2. Nyaman naik sepeda
Mau apa pun jenis sepedanya, ya, terpenting adalah kamu cocok dan nyaman mengendarainya. Percaya diri bukan berarti harus nekat, namun kamu nggak perlu merasa takut atau khawatir tidak seimbang di atas sepeda.
Perhatikan juga sadel, pedal, dan setang yang ada di sepedamu. Apakah ketiga hal ini sudah membuatmu merasa nyaman dan aman naik sepeda? Kondisi jalan juga faktor lain yang menentukan rasa percaya diri seseorang bersepeda, apalagi di jalanan seperti kebanyakan kota besar di Indonesia.
Banyak pemula atau orang terlalu percaya diri melaju di trotoar karena merasa nggak ada pilihan lain. Waspada, ya, kalau kamu sedang berada di trotoar dan mau kembali ke jalan, lihat ke belakang atau cek kendaraan lain.
Mobil atau motor nggak selalu menyadari keberadaan pesepeda. Bisa jadi mereka tetap jalan atau sedang memundurkan kendaraannya. Risiko lain kamu juga bisa menabrak pejalan kaki.
3. Antisipasi hal-hal membahayakan
Kita nggak pernah tahu apa yang akan orang lain lakukan jadi sebisa mungkin harus siap antisipasi hal terburuk yang bakal terjadi. Contohnya pejalan kaki yang main ponsel sambil menyeberang jalan sementara pengendara motor, mobil, bahkan anak-anak dan hewan liar bisa saja melintas sembarangan.
Ketika di jalan coba prediksi apa yang akan dilakukan pengendara dan orang-orang di sekitarmu. Tetap waspada karena mungkin ekspektasi hal terburuk bisa terjadi agar kamu berkesempatan untuk berhenti.
4. Jangan menyalip kendaraan besar
Cara agar aman bersepeda lainnya adalah awas terhadap kendaraan besar, baik bus, truk, mobil, maupun tronton. Banyak kendaraan besar memiliki blindspot di tempat duduk penumpang, yaitu sebelah kiri mobil. Walaupun ada spion, nih, kadang mereka sulit melihat kendaraan kecil yang melintas di sebelah kiri.
Jadi, ketika ada kendaraan besar berhati-hatilah saat ada di sebelah kiri, jangan berkendara terlalu mepet dengan badan mobil, bus, atau truk tersebut. Hindari menyalip, terutama dari kiri, karena bisa saja kendaraan tersebut merapat ke kiri dan menyenggol kamu.
Kalau ada kendaraan besar yang mau menyalip kamu, tapi tiba-tiba berhenti karena lampu merah, nih, lebih baik kamu langsung berada di depannya. Hal penting dilakukan agar si pengemudi bisa melihatmu. Berada di depan kendaraan besar lebih baik daripada di sampingnya karena nggak kelihatan!
5. Awas terhadap pintu mobil
Walau ada jalur sepeda, ya, bukan berarti kamu bisa berkendara dengan aman dan nyaman. Jalur sepeda sangat dekat dengan bahu jalan untuk parkir sehingga kalau orang membuka pintu mobil maka kamu yang kena hantam, deh.
Kalau ada mobil parkir di dekat jalur pesepeda atau di lajur kiri tempatmu berkendara maka coba menjauh. Hal ini dilakukan agar saat mereka membuka pintu kendaraan tidak akan mengenai kamu.
Kalau mau kerja ekstra, nih, cek dari belakang mobil yang parkir untuk memastikan ada orang di dalamnya atau tidak. Kalau malas mengawasi, sih, lebih baik ambil jarak 1,5 meter saja dari mobil itu.
6. Jangan lupa rem!
Tadi kita sudah bahas untuk mengantisipasi hal terburuk, kan? Ya, selalu siap untuk mengerem juga agar aman saat naik sepeda. Jadi, persiapkan tangan untuk menyentuh rem setiap saat dan jangan menerobos lampu merah.
Sering nggak, sih, kamu melihat sepeda nggak berhenti di tanda stop atau lampu merah? Penulis pernah melihatnya beberapa kali. Sepeda, walau kadang diperlakukan spesial, harus tetap hati-hati karena kadang ada kendaraan bermotor yang melanggar lampu merah dan bisa menabrakmu.
Jika jarimu tidak berada di rem maka kamu akan kesulitan untuk mengerem laju sepeda saat benar-benar dibutuhkan. Pastikan kamu tahu mana rem depan, belakang, dan cara memakainya, ya.
Untuk mengerem mendadak, tuh, sebaiknya menekan kedua rem pada setang dengan memencet rem depan lebih dalam. Namun, hati-hati saat harus mengerem di permukaan yang basah atau licin!
7. Berani saat menyetir di lajur kiri
Jangan merasa terintimidasi dengan kendaraan bermotor, ya. Bersepedalah di lajur kiri dengan berani dan aman. Kamu juga pengguna jalan, kok, jadi harus terlihat dan dihormati juga oleh pengguna jalan lainnya.
Saat mengendarai sepeda, nih, kamu harus selalu awas terhadap sekelilingmu. Jangan ‘menyetir’ terlalu mojok ke kiri dekat trotoar karena kadang kendaraan bermotor bisa jadi sembrono ketika kamu masuk terlalu jauh. Selain itu biasanya banyak batu, kaca, atau binatang mati yang berada di pojok kiri jalan.
Tetap di jalur aman sepeda, atau sesekali mengendarai agak ke kanan jalan raya. Dengan posisi ini, pengendara lain akan lebih awas terhadap keberadaanmu. Selalu berhati-hati kalau mau menyalip atau berbelok agar pengguna kendaraan bermotor menyadari tanda yang kamu berikan.
Bersepeda bisa menjadi opsi yang terbaik, bahkan sangat diunggulkan di berbagai negara lain di dunia, untuk mengurangi kemungkinan tertular Covid-19. Yuk, mulai berpikir untuk memanfaatkan sepeda di masa pandemi ini!
Sesudah tahu cara aman naik sepeda di jalan raya, kamu jadi lebih berani pakai sepeda nggak, sih, selama masa new normal ini? Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar, ya.
Bagikan artikel ini